TEMPO.CO, Jakarta - Analis Woori Korindo Securities, Reza Priyambada, memprediksi nilai tukar rupiah akan bergerak positif hari ini. "Meski dibarengi dengan menguatnya dolar Amerika Serikat," katanya kepada Tempo, Rabu, 15 Oktober 2014. (Baca: Jokowi Belum Dilantik, Rupiah Masih Melemah)
Reza menjelaskan, penguatan dolar AS merupakan imbas melemahnya mata uang euro. Hal tersebut merupakan respons atas masih rendahnya inflasi di Inggris dan beberapa negara di kawasan Eropa. Rendahnya inflasi tersebut mencerminkan daya beli masyarakat yang masih lemah. (Berita lain: Lion Group Bakal Kelola Bandara Halim)
Reza yakin sentimen positif dari domestik akan menjadi amunisi menghijaunya pergerakan rupiah. Adanya rilisan bahwa Indonesia masih menjadi negara yang menarik untuk berinvestasi membuat laju rupiah sedikit terangkat. Sebelumnya, rupiah terkoreksi oleh kecemasan global terhadap kenaikan Fed Fund Rate.
Hari ini, rupiah diperkirakan bergerak di atas level resisten Rp 12.196 per dolar AS. Ada kemungkinan rupiah menguat tipis. "Meski terkadang masih terhalangi oleh sentimen penguatan dolar AS," ujarnya. Kurs tengah BI, kata dia, berada pada Rp 12.204-12.190 per dolar AS.
DINI PRAMITA
Terpopuler:
Mark Zuckerberg Pamer Foto Blusukan di Akun FB
Berkas Novel Siap Dilimpahkan ke Kejaksaan
Upah Minimum Malang Diusulkan Naik 17 Persen
Bangun Bandara Halim, Lion Gandeng Adhi Karya
Bank Syariah di Makassar Terus Bertambah
Lion Air Lengkapi Bandara Halim dengan Monorel