TEMPO.CO, Jakarta: Sekretaris Direktur Jenderal Industri Argo Kementerian Perindustrian Enny Ratnanigtyas mengatakan pemerintah akan menggenjot produksi susu nasional tahun depan. Hal ini dilakukan untuk menunjang program hidup sehat dan cerdas bagi rakyat Indonesia.
"Tren kebutuhan akan susu semakin meningkat. Sudah saatnya pemerintah menggenjot produksi susu nasional," kata dia di Jakarta Barat, Selasa, 14 Oktober 2014. (Baca: Produksi Susu Sapi Perah Lereng Merapi Belum Pulih)
Baca Juga:
Pemerintah akan mulai menggenjot produksi susu segar dari 10 liter menjadi 20 liter per hari. Oleh sebab itu dibutuhkan sapi-sapi laktasi tambahan bagi para peternak. "Saat ini rata-rata satu peternak hanya mengusahakan tiga sapi. Tahun depan harus tambah lagi," katanya. (Baca: Susu Gratis Disediakan Bagi 28 Ribu Siswa di Batu)
Berdasarkan hasil sensus pertanian Badan Pusat Statistik, pada 2013 populasi sapi perah betina hanya sekitar 350 ribu ekor. Jumlah ini berkurang drastis dibandingkan tahun sebelumnya sekitar 420 ribu ekor.
Enny mengatakan hal itu merupakan salah satu hambatan terbesar untuk meningkatkan produktivitas susu nasional. Dia mengatakan hampir 80 persen kebutuhan susu di Indonesia masih harus bergantung pada impor. Kebanyakan yang diimpor ada dalam bentuk Silk Milk Powder (SMP) dan Australian Milk Products (AMP).
Karena itu, kata Enny, sebuah perusahaan susu nasional sedang mengembangkan perusahaan baru yang berlokasi di Australia untuk memproduksi SMP dan AMP. Produk tersebut akan dikirim ke Indonesia. "Saat ini masalahnya adalah bahan baku. Jika bahan baku sudah dipegang oleh Indonesia, impor susu akan berkurang," katanya.
Dewan Persusuan Nasional menyatakan produksi susu segar dalam negeri ada dalam kondisi kritis. Saat ini sekitar 100 ribu peternak di Indonesia hanya menghasilkan sekitar 1.600 ton per hari. "Ini sudah lampu merah," kata Ketua Dewan Persusuan Nasional Teguh Boediyana beberapa waktu lalu.
YOLANDA RYAN ARMINDYA
Berita Terpopuler
Pendiri Facebook Temui Jokowi, VOA Islam Berang
Komentari FPI, Megawati Ditanya Balik
3 Orang Ini Calon Kuat Jaksa Agung Kabinet Jokowi