TEMPO.CO, Jakarta- Penurunan kinerja pasar modal dunia berpengaruh buruk pada laju indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. Pada Senin, 13 Oktober 2014, IHSG melemah 49,91 poin (1,01 persen) pada level 4.913,06. (Baca: Politik Kacau, Investor Hindari Saham Lapis I)
Menurut analis Reliance Securities, Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, kekhawatiran akan penurunan kinerja ekonomia global memancing investor untuk melepaskan portofolio keuangan di pasar saham. Lanjar mengatakan laju IHSG dipengaruhi oleh bursa saham regional. "Saat tak ada sentimen negatif di dalam negeri, aksi jual investor asing biasanya hanya dipengaruhi oleh faktor eksternal.“ (Baca: Ekonomi Eropa Lesu, IHSG Loyo)
Investor asing kembali mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 595 miliar. Aksi jual asing dilaporkan terkonsentrasi pada sektor saham perbankan, manufaktur, dan aneka industri. Selain koreksi pertumbuhan ekonomi global, kecemasan investor dipengaruhi oleh neraca perdagangan Cina yang turun secara signifikan. Hal tersebut memicu persepsi negatif investor atas kinerja impor Cina ke depan.
Pada hari ini, Selasa, 14 Oktober 2014, Lanjar memperkirakan IHSG berada di level 4.900-4.971. Investor disarankan memperhatikan saham industri dasar dan konsumsi, seperti SMGR, SMCB, AISA, dan ROTI. “Lantaran dianggap masih di bawah harga wajar, sektor industri dasar dan konsumsi amat berpeluang mengalami technical rebound,” tuturnya.
MEGEL JEKSON
Berita Terpopuler
Pengganti Ahok Mantan Koruptor, Ini Kata Gerindra
Di Yogya, Bos Facebook Selfie Bareng Ibu-ibu
Pemuda Ini Diajak Bos Facebook Bertemu Jokowi
Zuckerberg Senang, Facebook Tembus Perkampungan