TEMPO.CO, Cilegon - Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Irvan Kamal Hakim mengatakan Perseroan akan terus menggenjot pendapatan dari sektor non-baja seiring dengan pendapatan dari sektor baja yang terus tertekan. (Baca: Laba Tahun Berjalan Krakatau Steel Naik ).
Tahun ini, usaha non-baja ditargetkan akan menyumbang 30-35 persen terhadap total pendapatan Perseroan. Bisnis non-baja Krakatau Steel di antaranya bergerak di sektor kelistrikan, pelabuhan, penyediaan air minum, dan real estate. “Setelah mencapai target 35 persen, kami akan berhenti karena bisnis utama kami memang di sektor baja,” katanya kepada Tempo.
Irvan mengklaim anak usaha yang bergerak di sektor non-baja memiliki potensi positif. Dia mencontohkan, lapangan golf telah mencetak angka lima ribu kunjungan per bulan. Kemudian PT Krakatau Tirta Indonesia yang memiliki kapasitas 55,98 juta liter air per tahun diklaim cukup berproduksi hingga 2018. Rumah sakit yang dimiliki Krakatau memiliki 250 tempat tidur dan diklaim memiliki peralatan medis yang lengkap. "Tak hanya melayani karyawan, tapi juga dikomersialkan untuk umum," ujarnya.
Untuk meningkatkan bisnis, menurut dia, Krakatau juga menyiapkan investasi sebesar US$ 5,7 miliar. Jumlah itu sudah termasuk rencana pembangunan sektor non-baja. Untuk melakukan itu, Krakatau Steel berencana mengakuisisi 1.000 hektare lahan baru. Dari jumlah itu, 100 hektare sudah di tangan dan tahun ini ditargetkan bertambah 200 hektare. Sedangkan 700 hektare lainnya akan didapatkan hingga 2018. "Tapi kami tak dapat mengungkapkan lokasinya," ujarnya. (Baca: KS-Posco Akan Tetap Bangun Pabrik di Cilegon )
DINI PRAMITA
Berita Terpopuler
Koalisi Jokowi Sukses Rayu DPD, Siapa Dalangnya?
Kasus Bunuh Diri di Menara BCA, Keluarga Histeris
Pria Loncat dari Menara BCA, Apa Penyebabnya?