TEMPO.CO , Surabaya - Pada puncak peringatan hari ulang tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI), Selasa, 7 Oktober 2014, jadwal penerbangan di Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya dipastikan bergeser. Kepala Otoritas Bandara Wilayah III, Muhammad Alwi, mengatakan pengaturan jadwal sama seperti saat gladi resik, Sabtu 4 Oktober lalu. "Ada penyesuaian karena antara pukul 09.00-14.00 akan digunakan oleh pesawat TNI," katanya kepada Tempo, Senin, 6 Oktober 2014.
Sesuai kesepakatan antara TNI, Otoritas Bandara, dan maskapai, terdapat beberapa penyesuaian jadwal penerbangan. Yakni, seluruh maskapai yang memiliki jadwal terbang pukul 09.00-11.41 WIB dan pukul 12.30-14.00 WIB akan ditampung pada penerbangan sebelum pukul 09.00 WIB atau setelah pukul 14.00 WIB. "Jadi, tidak ada pembatalan penerbangan. Hanya pergeseran jadwal," ia menjelaskan. (Baca : Hotman Berencana Jenguk Korban Kecelakaan )
Alwi tak bisa menyebutkan secara pasti, berapa banyak penerbangan dan pesawat komersial yang terdampak. Ia hanya memberikan gambaran, rata-rata terdapat 300 pergerakan pesawat di bandara Juanda dalam sehari. "Sekitar 40 persennya yang termasuk dalam rentang waktu pukul 09.00-14.00 besok." (Baca juga : Subsidi KRL Jabodetabek Ditambah Rp 88 Miliar)
Maka, bandara penyangga rute domestik turut mengalami pergeseran jadwal penerbangan, seperti Denpasar, Makassar, Balikpapan, dan lainnya. Begitu pula bandara internasional tujuan. "Tapi kami sudah mengaturnya jauh-jauh hari," Alwi menambahkan.
Sementara itu, PT Garuda Indonesia akan mengoperasikan pesawat berbadan besar Airbus A330-200 pada saat rangkaian kegiatan HUT TNI ke-69. Melalui siaran persnya pekan lalu, VP Corporate Communications Garuda Indonesia Pujobroto menjelaskan hal itu dilakukan untuk mengantisipasi dua pengurangan penerbangan pada pagi hari. Yakni penerbangan pada pukul 08.50 WIB (GA-308) dan perbangan jam 11.10 WIB (GA-312). Kapasitas Garuda rute Jakarta-Surabaya PP tidak berkurang berkat pengoperasian pesawat besar itu.
Garuda menyesuaikan waktu keberangkatan sebanyak 74 penerbangan dari dan menuju Surabaya ke Jakarta, Bandung, Denpasar, Banyuwangi, Jember, Ambon, Semarang, dan Makassar. Selama periode penutupan bandara, Garuda Indonesia tidak mengoperasikan 64 penerbangan dari Surabaya menuju Denpasar, Balikpapan, dan Jakarta, serta sebaliknya. Namun kapasitas yang tersedia mampu mengakomodir jumlah permintaan penumpang.
ARTIKA RACHMI FARMITA