Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Industri Non-Bank Jangan Latah Naikkan Bunga  

image-gnews
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non-Bank Otoritas Jasa Keuangan, Dumoly Freddy Pardede, mengimbau industri keuangan non-bank tak menaikkan suku bunga simpanan atau deposito. Imbauan itu terkait dengan supervisory action dari pengawas perbankan yang menetapkan suku bunga maksimum terhadap bank umum kegiatan usaha (BUKU) III dan BUKU IV. (Baca : OJK Tetapkan Batas Atas Suku Bunga Perbankan)

Menurut Dumoly, suku bunga tinggi akan menciptakan ekonomi biaya tinggi. Dampaknya juga akan membuat masyarakat sektor rill tak bisa menggerakan perekonomian. Padahal, di sisi lain pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 6 persen. "Beberapa industri yang kami imbau, misalnya dana pensiun, asuransi, pembiayaan, termasuk lembaga keuangan khusus," kata Dumolly saat dihubungi, Rabu 1 Oktober 2014. (Baca : OJK Minta Bank Tak Bebankan Bunga Besar ke UKM)

OJK menetapkan pemberian maksimum suku bunga dana pihak ketiga (DPK) sebesar suku bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan, yaitu 7,75 persen untuk nominal simpanan sampai Rp 2 miliar. Untuk BUKU IV, maksimum suku bunga 200 bps di atas BI Rate atau saat ini maksimum sebesar 9,5 persen. Hal ini termasuk seluruh insentif yang diberikan secara langsung kepada nasabah penyimpan dana. (Baca : Suku Bunga Kartu Kredit Akan Dibatasi)

Sedangkan untuk BUKU III, maksimum suku bunga 225 bps diatas BI Rate atau saat ini maksimum sebesar 9,75 persen. Sebagai optimalisasi penerapan suku bunga maksimum tersebut, pengawas akan melakukan monitoring dan supervisory action terhadap bank-bank BUKU I dan II untuk turut serta mendukung penurunan suku bunga DPK.

Menurut Dumolly, pihaknya menyambut positif langkah tersebut. Bunga kredit perbankan yang kini berada di kisaran 18 persen akan menyulitkan pergerakan bisnis, terutama yang berskala kecil. Dumolly mengklaim batasan yang ditetapkan OJK tak akan mengurangi keuntungan bank.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Walau mendukung langkah pengawasan perbankan itu, OJK belum akan mengeluarkan peraturan terhadap industri non-bank. Otoritas hanya memberikan imbauan. "Akan kami evaluasi terlebih dahulu kasus per kasus," katanya.

FAIZ NASHRILLAH

Berita Terpopuler
Wanita Ini Kalahkan Perolehan Suara Puan dan Ibas 
SBY Jawab Kemarahan Netizen di @SBYudhoyono 
Megawati ke Gus Dur: Sampeyan Enak, Saya Pusing 
Hashim Bangga Dua Anaknya Jadi Anggota DPR 
Keluarga Adam Malik Gugat Bank Swiss Bikin Heboh

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rupiah Merosot ke Level Rp15.803 per Dolar AS, Analis: Ada Potensi Penguatan

3 hari lalu

Ilustrasi rupiah. Pexels/Ahsanjaya
Rupiah Merosot ke Level Rp15.803 per Dolar AS, Analis: Ada Potensi Penguatan

Nilai tukar rupiah diprediksi karena The Fed belum akan menurunkan suku bunga acuannya dalam waktu dekat.


BI Lihat Ada Peluang Suku Bunga Turun di Semester II 2024

8 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
BI Lihat Ada Peluang Suku Bunga Turun di Semester II 2024

BI memperkirakan, suku bunga Fed Funds Rate (FFR) mungkin akan mulai turun pada semester II 2024.


Hari Ini Harga Emas Antam Meroket jadi Rp 1,219 Juta per Gram, Apa Sebabnya?

8 hari lalu

Emas batangan murni 99,99 persen ditempatkan di ruang kerja di pabrik logam mulia Krastsvetmet di kota Krasnoyarsk, Siberia, Rusia, 31 Januari 2023. REUTERS/Alexander Manzyuk
Hari Ini Harga Emas Antam Meroket jadi Rp 1,219 Juta per Gram, Apa Sebabnya?

Harga emas keluaran PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. atau harga emas Antam pada Kamis pagi, 21 Maret 2024, terpantau naik Rp 20.000 per gram.


Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024

9 hari lalu

Nixon Napitupulu. Instagram BTN
Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024

BTN mengklaim memperoleh laba pada 2023 sebesar Rp 3,5 triliun dari kehati-hatian penyaluran kredit cost of credit.


BI Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di 6 Persen

9 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
BI Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di 6 Persen

BI memutuskan untuk kembali menahan suku bunga acuan pada level 6 persen.


Sri Mulyani Masih Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen

10 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beserta jajarannya menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Keuangan Tahun Anggaran 2024 di Komisi XI DPR, Senin, 4 September 2023. Sumber: IG @smindrawati
Sri Mulyani Masih Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen

Menkeu Sri Mulyani Indrawati masih optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 mampu menyentuh 5,2 persen.


Tembus 72 Ribu Dolar AS atau 1,1 Miliar Per Keping, Apa Itu Bitcoin?

16 hari lalu

Ilustrasi Bitcoin. Pexels/Ivan Babydov
Tembus 72 Ribu Dolar AS atau 1,1 Miliar Per Keping, Apa Itu Bitcoin?

Kenaikan harga Bitcoin menjadi buah bibir di dunia kripto dan investasi karena per keping menyentuh Rp 1,1 miliar. Apakah itu Bitcoin?


Cenderung Menguat, Analis Sebut Investasi Emas Tahun Ini Menjanjikan

16 hari lalu

Ilustrasi emas. Shutterstock
Cenderung Menguat, Analis Sebut Investasi Emas Tahun Ini Menjanjikan

Analis pasar sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan prospek investasi emas tahun ini akan menjanjikan.


Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

17 hari lalu

Ilustrasi Pinjaman Online. Freepix: Lifeforstock
Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

Ekonom Yusuf Wibisono angkat bicara soal akar masalah fundamental dari maraknya kredit macet Pinjol pada generasi muda.


Mandiri Investment Forum 2024 Ajak Investor Tangkap Peluang Investasi di Era Transisi Pemerintahan

23 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan keynote speech pada acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2024 di Jakarta, Selasa 5 Maret 2024. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Mandiri Investment Forum 2024 Ajak Investor Tangkap Peluang Investasi di Era Transisi Pemerintahan

Bank Mandiri, melalui gelaran Mandiri Investment Forum 2024, mendorong investor untuk menangkap peluang investasi di tengah era transisi pemerintahan.