TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono menyatakan maskapai-maskapai Indonesia sudah siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015. "Pasti akan ada preferensi, paling tidak slot time kita atur harus Merah Putih," ujarnya dalam pembukaan pameran foto di Street Galery, Jakarta, Rabu, 1 Oktober 2014.
Dalam mengkaji ulang slot time yang sudah ada, Kementerian akan meminta masukan dari maskapai, PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II sebagai operator, serta AirNav Indonesia. Pemerintah bersama para pemangku kepentingan ingin melihat potensi industri aviasi Indonesia dalam lima tahun ke depan. "Bagaimana pun, maskapai nasional harus diutamakan," ujarnya. (Baca: Dahlan Akan Selesaikan Soal Merpati Sebelum Lengser)
Bambang menuturkan Kementerian ingin mengembangkan 237 bandara yang ada di Indonesia, terutama di provinsi dan kabupaten di Indonesia timur. Ia berharap setiap bandara bisa didarati pesawat tipe tertentu yang sesuai dengan potensi ekonomi daerah itu. Jika memang daerah tersebut berkembang pesat, kata Bambang, bandara tersebut dapat didarati pesawat jet.
"Kalau perkembangannya sedikit, bisa dikembangkan lagi, sehingga bisa didarati pesawat baling-baling," ujar Bambang. Ia menargetkan lebih dari 200 bandara se-Indonesia tersebut harus berfungsi maksimal. Pemerintah menjadikan bandara di Sumatera Utara, Jakarta, Denpasar, Balikpapan, Makassar, dan Surabaya sebagai bandara hub. (Baca: Tarif Pesawat Bakal Naik Lagi)
"Nanti, kami lihat di mana lagi yang berpotensi, misalnya Sorong atau Manokwari," tutur Bambang.
MARIA YUNIAR
Terpopuler
PAN: Jika Terbitkan Perpu, SBY Keblinger
Begini Kemesraan Dua Terdakwa Pembunuh Ade Sara
Wanita Ini Kalahkan Perolehan Suara Puan dan Ibas
SBY Jawab Kemarahan Netizen di @SBYudhoyono