TEMPO.CO, Semarang - PT Kereta Api Indonesia memasang target 5 juta penumpang per hari untuk Stasiun Tawang di Kota Semarang pada 2020. Target itu berdasarkan kalkulasi jumlah penduduk Jawa Tengah yang mencapai 50 juta jiwa, dan diperkirakan 10 persennya menumpang kereta setiap hari.
"Meski ada jalan tol, itu bukan pesaing. Minimnya bahan bakar akan menjadi kesempatan kami," kata Vice Production Conservation, Maintenance, and Architecture Design PT Kereta Api Indonesia, Ella Ubaidi, di Semarang, Senin, 29 September 2014. (Baca: Lebaran, Pendapatan PT KAI Naik 16 Persen)
Jumlah layanan penumpang yang ditargetkan itu jauh lebih tinggi dibanding wilayah Jabodetabek, yang pada 2016 ditargetkan melayani 1,2 juta penumpang. Sedangkan di kota negara maju, seperti Tokyo di Jepang, jumlahnya sudah belasan juta.
Kepala PT KAI Daop IV Semarang Wawan Ariyanto menyatakan saat ini kapasitas operasional kereta di daerah kerjanya meningkat, dengan total perjalanan hingga 112 kereta per hari. Adapun kapasitas maksimalnya hingga 200 kereta. "Jadi target 5 juta itu realistis," katanya. (Baca: 500 Perlintasan Kereta di Daops IV Tidak Dijaga)
Wawan menjelaskan saat ini animo masyarakat menggunakan kereta sangat tinggi. Hal itu dibuktikan, antara lain, dengan okupansi kereta Kamandaka tujuan Semarang-Purwokerto hingga 150 persen. Yang menjadi kendala layanan di Stasiun Tawang hanya soal banjir. Namun Wawan menjamin bahwa banjir yang terjadi hanya satu bulan dengan waktu rendaman paling lama lima hari.
"Kondisi itu bisa ditangani oleh polder Kali Banger yang mampu mengatasi banjir hingga 70 persen. PT KAI juga siap membantu dengan pengurangan air di Polder Tawang hingga 30 persen," ujar Wawan. (Baca: Kereta Wisata Pekalongan Express Diluncurkan)
EDI FAISOL
Terpopuler
2 Alasan Lucu Soal SBY Gugat UU Pilkada
'SBY Kecewa UU Pilkada, tapi Rakyat Tidak Bodoh'
5 Argumen DPR Soal Pilkada DPRD yang Terbantahkan
Gugat UU Pilkada, SBY Dianggap Sumpah Palsu
Koalisi Prabowo Usulkan Pilpres oleh MPR Lagi