Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Toshiba Investasi 1 US$ 1 Miliar di Asia Tenggara  

image-gnews
Hisao Tanaka. Graham Crouch/Bloomberg via Getty Images
Hisao Tanaka. Graham Crouch/Bloomberg via Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Perusahaan teknologi asal Jepang, Toshiba Corporation terus melakukan ekspansi bisnis di Asia Tenggara. Dalam 5 tahun ke depan, Toshiba akan berinvestasi sebesar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 10 triliun.

Menurut Presiden dan CEO Toshiba Corporation, Hisao Tanaka, visi ini menekankan bahwa pentingnya wilayah Asia Tenggara dan Indonesia bagi Toshiba.

Ia mengatakan, investasi ini akan digulirkan selama lima tahun mendatang. "Nilainya sama dengan investasi Toshiba yang sudah digulirkan selama 20 tahun terakhir di Asia Tenggara," kata Hisao di Ballroom Hotel Mulia pada 24 September 2014.

Perusahaan ini ingin berkontribusi di Asia Tenggara dan Indonesia dengan melakukan pertumbuhan. Sayangnya pihak Toshiba belum bisa mengungkapkan berapa nilai pastinya untuk investasi di Indonesia saja. Hal ini karena kebutuhan di masing-masing setiap negara berbeda.“Kita akan lihat nanti seberapa besar nilai investasi di berbagai negara,” tutur Tanaka.(Baca : 2014, Jepang Jadikan RI Tujuan Investasi Utama )

Corporate Vice President, Corporate Representative-Asia Toshiba Corporation Fumio Otani mengatakan, investasi yang bakal dikeluarkan Toshiba akan digunakan di tiga sektor yakni energi, teknologi penyimpanan (storage) dan layanan kesehatan.

"Investasi itu nanti bermacam-macam. Tapi kami punya tiga pilar yakni energi seperti infrastruktur dan lainnya, storage seperti data center dan perawatan kesehatan," kata Fumio.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu Tanaka juga mengungkapkan, pihaknya siap bersaing dengan produk-produk dari negara lain seperti China dalam menghadapi ASEAN Free Trade Area (AFTA) di 2015.

Optimisme Toshiba dilandasi karena memiliki teknologi baru yang belum dimiliki perusahaan-perusahaan asal China. Sehingga cukup percaya diri menghadapinya. “Kita juga punya pusat manufacturing yang tersebar di Asia,” kataTanaka

EVIETA FADJAR

Berita Terpopuler
APJII Minta Kasus Indosat Merujuk pada UU Telekomunikasi
Kasus IM2, Operator Internet Ancam Setop Operasi
Visi Misi Jokowi Masuk Bappenas Setelah November
Ongkos Pesawat Naik, Penumpang Pilih Naik Kereta

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

22 April 2021

Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

Gojek menghadirkan Akademi Mitra Usaha (KAMUS) dan tren bisnis menarik selama Ramadhan yang ditujukan untuk pelaku UMKM


Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

6 April 2018

Dua anggota WeWork bermain pingpong di depan area laundry umum di gedung WeLive, Manhattan. Caitlin Ochs / Bloomberg
Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

Menjamurnya co-working space saat ini menjadi sebuah tren tempat para pengusaha berkumpul. Namun sekarang sudah ada tempat tinggal dengan rekan kerja.


Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

22 Januari 2018

Ruben Onsu. TEMPO/Agung Pambudhy
Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

Restoran Geprek Bensu kedua di Bali menjadi cabang yang ke-60 di Indonesia.


Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

16 Januari 2018

Ilustrasi bisnis titip menitip. Insideretail.ph
Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

Mahir dalam bisnis kini tak perlu sulit lagi. Ada Roadshow Kampus Shopee. Tahun ini akan menjangkau lebih dari 30 kota di Indonesia.


Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

8 November 2017

Kue Korea (Bisnis.com)
Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

Cake dengan dekorasi icing yang artistik jauh lebih menggugah selera, meskipun pada kenyataannyaicing seringkali disisihkan atau tidak dikonsumsi.


Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

13 September 2017

Warga memilih gantungan kunci bergambar logo Muhammadiyah yang di jual di Bazar Muktamar Muhammadiyah di Kawasan Mounmen Mandala Makassar, 2 Agustus 2015. Pernak-pernik yang dijual yakni kaos, Pin, Gantungan kunci, mug, dan berbagai produk kerajinan tangan lainnya. TEMPO/Hariandi Hafid
Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

Muhammadiyah tengah menjajaki pendirian holding yang akan memayungi semua unit bisnis usaha yang sudah berjalan.


Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

2 September 2017

Aktor Baim Wong saat menghadiri premier film
Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

Baim Wong (35) tak mau hanyut dalam tren seleb yang berbisnis oleh-oleh
kekinian di sejumlah kota. Baim belajar bikin siomay


Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

3 Agustus 2017

Dhini Aminarti dan suaminya, Dimas Seto. Instagram.com
Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

Bisnis kuliner oleh-oleh kekinian milik artis kian menjamur. Dimas Seto mengaku tidak takut dengan persaingan bisnis.


Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

21 Juli 2017

Wulan Martha Tilaar. Tempo/Hadriany Puji
Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

PAC MUAster menjadi satu society khusus bagi para profesional penata rias artis


Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

17 Juli 2017

Ilustrasi kegiatan voluntourism, bersama Nila Tanzil dan penari Caci Dance. Travelsparks.co
Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

Keinginan Nila Tanzil menyediakan akses buku bagi anak Indonesia Timur melahirnya bisnis sosial Travel Sparks tahun 2014. Apa kuncinya biar happy?