Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ekspor Furnitur Indonesia Masih Kalah oleh Cina

image-gnews
Ajang Pameran International Furniture and Craft Fair Indonesia (IFFINA) 2013 pun menjadi ajang para produsen furnitur dalam negeri memamerkan karyanya kepada pasar internasional. TEMPO/Aditia Noviansyah
Ajang Pameran International Furniture and Craft Fair Indonesia (IFFINA) 2013 pun menjadi ajang para produsen furnitur dalam negeri memamerkan karyanya kepada pasar internasional. TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sertifikat Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) yang menandai bahwa suatu produk mebel ramah lingkungan menjadi andalan Indonesia untuk menembus pasar furnitur Amerika Serikat. "Setiap produk furnitur Indonesia yang siap ekspor telah terjamin ramah lingkungan dan pasti telah memenuhi SVLK," kata Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Chicago, Wijayanto, di Chicago, melalui surat elektronik, Selasa, 23 September 2014.

Wijayanto menyatakan delegasi Indonesia baru mengikuti pameran International Casual Furniture and Accessories Market yang diselenggarakan pada 16-19 September 2014 di Chicago. Pameran ini merupakan salah satu terobosan penting untuk mengangkat produk Indonesia di kancah persaingan produk furnitur dunia. "Sambutannya bagus," ujarnya. (Baca: Industri Mebel Terkendala)

Dalam pameran itu, Indonesia menyertakan delapan perusahaan dari 218 peserta yang ikut pameran. Kehadiran dua perusahaan furnitur Indonesia, yaitu Elmas dan Maraton Kencana, difasilitasi oleh ITPC Chicago. Perusahaan Indonesia lain yang hadir di pameran ini antara lain Ateja, Universal, Jewels of Java, Elanamar Design, Mulia Manufacturing, dan Tanjaya.

Saat ini, Cina merajai produk furnitur di Negeri Abang Sam dengan nilai US$ 24 miliar atau 50 persen dari total nilai impor furnitur AS. Sedangkan Indonesia tertinggal di deretan kedelapan dengan nilai impor US$ 713 juta atau hanya 2 persen dari total nilai impor furnitur AS. "Indonesia berpotensi untuk terus meningkatkan pangsa pasar produk furnitur di AS. Kuncinya adalah rajin membaca tren furnitur di AS dan juga gencar berpromosi," kata Wijayanto.

Dalam lima tahun terakhir, nilai impor produk furnitur di Amerika Serikat terus berkembang dengan rata-rata 6,2 persen per tahun hingga mencapai US$ 21,5 miliar. Nilai tersebut diprediksi akan terus meningkat sekitar 7,1 persen hingga 2019.

PINGIT ARIA

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berita Terpopuler

Pembuat Faktur Pajak Palsu Ditangkap
Begini Cara Pemalsu Faktur Pajak Itu Bekerja
Pemalsu Faktur Pajak Itu Petugas Cleaning Service
Asumsi Makro RAPBN 2015 Disepakati  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

22 April 2021

Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

Gojek menghadirkan Akademi Mitra Usaha (KAMUS) dan tren bisnis menarik selama Ramadhan yang ditujukan untuk pelaku UMKM


Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

6 April 2018

Dua anggota WeWork bermain pingpong di depan area laundry umum di gedung WeLive, Manhattan. Caitlin Ochs / Bloomberg
Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

Menjamurnya co-working space saat ini menjadi sebuah tren tempat para pengusaha berkumpul. Namun sekarang sudah ada tempat tinggal dengan rekan kerja.


Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

22 Januari 2018

Ruben Onsu. TEMPO/Agung Pambudhy
Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

Restoran Geprek Bensu kedua di Bali menjadi cabang yang ke-60 di Indonesia.


Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

16 Januari 2018

Ilustrasi bisnis titip menitip. Insideretail.ph
Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

Mahir dalam bisnis kini tak perlu sulit lagi. Ada Roadshow Kampus Shopee. Tahun ini akan menjangkau lebih dari 30 kota di Indonesia.


Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

8 November 2017

Kue Korea (Bisnis.com)
Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

Cake dengan dekorasi icing yang artistik jauh lebih menggugah selera, meskipun pada kenyataannyaicing seringkali disisihkan atau tidak dikonsumsi.


Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

13 September 2017

Warga memilih gantungan kunci bergambar logo Muhammadiyah yang di jual di Bazar Muktamar Muhammadiyah di Kawasan Mounmen Mandala Makassar, 2 Agustus 2015. Pernak-pernik yang dijual yakni kaos, Pin, Gantungan kunci, mug, dan berbagai produk kerajinan tangan lainnya. TEMPO/Hariandi Hafid
Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

Muhammadiyah tengah menjajaki pendirian holding yang akan memayungi semua unit bisnis usaha yang sudah berjalan.


Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

2 September 2017

Aktor Baim Wong saat menghadiri premier film
Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

Baim Wong (35) tak mau hanyut dalam tren seleb yang berbisnis oleh-oleh
kekinian di sejumlah kota. Baim belajar bikin siomay


Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

3 Agustus 2017

Dhini Aminarti dan suaminya, Dimas Seto. Instagram.com
Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

Bisnis kuliner oleh-oleh kekinian milik artis kian menjamur. Dimas Seto mengaku tidak takut dengan persaingan bisnis.


Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

21 Juli 2017

Wulan Martha Tilaar. Tempo/Hadriany Puji
Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

PAC MUAster menjadi satu society khusus bagi para profesional penata rias artis


Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

17 Juli 2017

Ilustrasi kegiatan voluntourism, bersama Nila Tanzil dan penari Caci Dance. Travelsparks.co
Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

Keinginan Nila Tanzil menyediakan akses buku bagi anak Indonesia Timur melahirnya bisnis sosial Travel Sparks tahun 2014. Apa kuncinya biar happy?