TEMPO.CO , Cilegon - Proyek rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (Engine Procurement Construction) 3 Lapangan Banyu Urip, Cepu, mencapai kemajuan. Saat ini konstruksi menara tambat (mooring support structure/MSS) untuk proyek EPC-3 Blok Cepu telah selesai. (Baca juga: Bojonegoro Rilis Izin Prinsip Proyek EPC5 Cepu ).
Menara tambat ini merupakan fasilitas yang menghubungkan fasilitas air muat terapung (floating storaget offloading/ FSO) Gagak Rimang dengan menara tambat di lepas pantai Palang, Tuban. Menara ini akan dikirim ke Tuban pada akhir September 2014. (Baca juga: Akhir Jabatan, SBY Dijadwalkan Kunjungi Blok Cepu).
Project Executive Mobil Cepu Ltd, Daniel Wieczynski, mengatakan proyek ini selesai dengan aman dan kehandalannya telah teruji. "Kami bangga dengan kinerja tim konstruksi menara tambat yang setara dengan kelas dunia," kata dia dalam acara peresmian menara tambat Lapangan Banyu Urip, di Serang, Banten, Jumat, 19 September 2014.
Menurut Daniel, dengan setelah konstruksi menara tambat selesai, Mobile Cepu akan menggarap sisa proyek EPC dan pengeboran. Dengan demikan, target produksi puncak lapangan Cepu pada 2015 tercapai tepat waktu.
Menara tambat ini adalah bagian dari EPC 3 Proyek Banyu Urip. Menara ini dibuat oleh PT Rekayasa Industri dan Likpin, LLC. Adapun, struktur menara tambat dibuat di sarana perakitan milik PT Bakrie Construction di Sumuranja, PuloAmpel, Serang, Banten. (Baca: Proyek Blok Cepu Baru Berjalan 15 Persen ).
Saat ini, produksi Lapangan Banyu Urip mencapai 30 ribu barel per hari. Pada 2015, produksi Lapangan Banyu Urip akan naik secara bertahap hingga 165 ribu barel per hari.
AYU PRIMA SANDI
Berita Terpopuler
Jokowi Kaget Biaya Perjalanan Pemerintah Rp 30 T
Demokrat Merapat, JK Siapkan Kursi di Kabinet
Beli Honda HR-V, Berapa Harganya?