TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pelni (Persero) Sulistyo Wimbo Hardjito mengatakan penjualan satu unit kapal milik Pelni cukup mengurangi beban keuangan perusahaannya. Sebelumnya, Wimbo menyatakan Pelni harus mengeluarkan sekitar Rp 1,5 miliar per bulan untuk merawat tiga kapal perusahaan yang sudah tak beroperasi lagi.
"Tiga kapal itu kalau diperbaiki terlalu mahal. KM Kerinci, misalnya, yang butuh Rp 160 miliar untuk perbaikan," kata Wimbo di kantor PT Pelni, Jalan Gajah Mada 14, Jakarta Pusat, Rabu, 17 September 2014. (Baca juga: Dirut Pelni yang Dipecat Dahlan Ternyata Raup Laba)
Menurut Wimbo, KM Kerinci laku Rp 28 milliar dalam pelelangan. Namun, setelah uang lelang dipotong biaya lain-lain, kata Wimbo, Pelni hanya mengantongi sekitar Rp 26 miliar. "Yang belum laku KM Caraka III1 dan KM Ganda Dewata," katanya. KM Caraka adalah kapal barang, sedangkan KM Ganda adalah kapal roll-on/roll-off. (Baca juga: Tarif Ekonomi Pelni Resmi Naik 20 Persen)
Selama ini, kata Wimbo, ongkos perawatan tiga kapal itu amat membebani keuangan PT Pelni. Diperlukan miliaran rupiah per bulan hanya untuk menggaji penjaga kapal, membeli bahan bakar minyak untuk generator, dan lain-lain. Sedangkan kapal itu sudah tak bisa menghasilkan pendapatan. Menurut Wimbo, hasil penjualan kapal itu akan dipakai untuk pengembangan usaha Pelni, bukan untuk biaya operasional yang lain.
KHAIRUL ANAM
Terpopuler
Ini Daftar Kandidat Kuat Pengisi Kabinet Jokowi
Bimbim Slank Demen Bila Ahok Marah
Jokowi Siapkan 2 Pos Menteri untuk Partai KMP
Koin Logam 5.200 SM Ditemukan di Gunung Padang
Artidjo: Luthfi Lakukan Korupsi Politik