TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla, Hasto Kristiyanto, mengungkapkan rencana pembentukan satuan tugas (satgas) anti-mafia di sektor minyak dan gas. Pembentukan Satgas Anti-Mafia Migas ini, kata Hasto, adalah perintah langsung dari Jokow dan Kalla untuk menandai arah kebijakan pemimpin baru ini, dalam sektor minyak dan gas. "Tim ini memiliki tugas khusus," kata dia saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Rabu, 10 September 2014.
Menurut Hasto, Satgas Anti-Mafia Migas dibentuk untuk mengawasi sektor minyak dan gas dari hulu hingga ke hilir. Setelah tim ini dibentuk dan bekerja, diharapkan proses produksi dan distribusi di sektor minyak dan gas menjadi lebih efisien. (Baca juga: Jubir ESDM Sebut Korupsi Jero untuk Pribadi)
Desakan agar Jokowi-Kalla membentuk Satgas Anti-Mafia Migas menguat beberapa waktu terakhir. (Baca: Kasus Jero, Jokowi Diminta Berantas Mafia Migas)
Dalam diskusi berjudul "Mafia Migas: Siapa dan Bagaimana Bekerja" di Jakarta, Selasa, 9 September 2014, analis geopolitik dan Direktur Eksekutif Global Future Institute (GFI), Hendrajit, mengatakan pemberantasan mafia migas menjadi salah satu pekerjaan rumah pemimpin yang baru. Sebab, mereka dinilai sudah terlalu kuat karena berasal dari kalangan internal lembaga yang mengurusi sektor minyak dan gas. (Baca: Jero Wacik dan Kumpulan Aset Rp 16 Miliar)
Hendrajit mencontohkan adanya mafia yang berada dalam tim perumus regulasi, baik di lembaga eksekutif maupun parlemen. Selain itu, ada indikasi campur tangan pihak asing dalam penyusunan regulasi di sektor minyak dan gas. "Mereka tidak hanya kerah putih, tapi sudah menjadi invisible hand yang mengatur urusan negara," kata Hendrajit.
Menurut Hendrajit, Jokowi-Kalla telah memiliki visi-misi untuk memberantas mafia minyak dan gas. Namun, kata dia, belum ada kejelasan mengenai teknis kerjanya, berikut gambaran skema pengelolaan minyak dan gas dalam jangka pendek maupun panjang. (Baca: Jokowi Diminta Hati-hati Pilih Menteri Energi)
MARIA YUNIAR | AYU PRIMA SANDI
Berita Terpopuler
Jokowi Tolak Mercy, Sudi: Mau Mobil Bekas?
RUU Pilkada, Jokowi Siap Terima Ahok Jadi Sekutu
Gerindra: Ahok Tak Tahu Terima Kasih