TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah ramainya pro-kontra Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 44 Tahun 2014 tentang Ekspor Timah Juli lalu, foto Philip Surya bersama Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Jenderal Badrodin Haiti beredar di kalangan eksportir.
Philip yang kerap dipanggil Asiong dikenal sebagai eksportir timah non-batangan yang berasal dari pasir timah penambangan gelap. Ekspor ini dinilai ilegal karena negara kehilangan pendapatan dan merusak lingkungan.
Seorang eksportir timah dan mantan petinggi Markas Besar Kepolisian RI menunjukkan kepada Tempo tentang kedekatan Asiong dan Badrodin. "Mereka befoto di kantor Badrodin di Markas Besar Polri, Jalan Trunojoyo," kata eksportir tadi kepada Tempo, Kamis, 28 Agustus 2014. Kedekatan Asiong dengan jenderal polisi dinilai menjadi modal langgengnya bisnis Asiong. (Baca: Patroli AL Tahan Timah Ilegal yang Dikawal Polisi)
Asiong membantah dekat dengan Badrodin. "Saya tidak pernah bermitra dengan Wakapolri," tuturnya. Adapun Badrodin membantah mengenal Asiong. (Baca juga: Sejumlah Jenderal Bermain di Balik Timah Ilegal)
Badrodin tak menampik banyak orang yang tidak dikenalnya datang memberikan selamat kepadanya. "Sewaktu menjadi Kabarhankam Polri, banyak orang yang datang dan mengucapkan selamat kepada saya," ujarnya melalui pesan pendek kepada Tempo, Jumat, 5 September 2014.
Alih-alih menjadi beking eksportir timah ilegal, Badrodin justru mengaku memerintahkan Kepala Polisi Daerah Bangka Belitung agar tidak menanggapi pengusaha yang mengklaim dekat dan membawa namanya untuk menakut-nakuti atau untuk kepentingan bisnis. "Kalau melanggar hukum, tindak tegas," tuturnya. "Pedoman tertulis sudah dikeluarkan (melalui) telegram rahasia kepada Kapolda Babel dan jajarannya untuk menindak pelanggaran hukum."
AKBAR TRI KURNIAWAN