TEMPO.CO, Mataram - Lombok Timur akan memiliki kawasan wisata unggulan berupa pantai berwarna pink di Tanjung Ringgit. Terumbu karang di perairan pantai itu dinyatakan masih utuh. Bahkan ada situs peninggalan Perang Dunia II di sini. (Baca: Lima Pulau di NTT Disewakan pada Warga Asing )
Penanam modal dari Swedia, John Higson, melalui perusahaannya, PT Eco Solution (ESL), segera membangun perkampungan internasional berwawasan lingkungan di atas lahan seluas 330 hektare. Biayanya Rp 5 triliun. “Kami hanya akan membangun 10 persen lahan untuk pemanfaatan jasa lingkungan,” kata Komisaris ESL I Gusti Putu Ekadana, Jumat lalu.
Ekadana mengatakan ESL akan membangun hotel berwawasan lingkungan di Hutan Tanjung Ringgit. Di sana akan ada perkampungan internasional yang dihuni orang Swedia, Jepang, Inggris, Singapura, dan Selandia Baru.
ESL juga memperoleh kepercayaan untuk mengelola kawasan wisata Gili Baluk atau delapan pulau di sekitar Poto Tano, Sumbawa Barat. “Investasi alternatif yang kami siapkan menggunakan konsep eco-tourism,” ujar Ekadana seraya menyebutkan ESL sudah menyiapkan Rp 10 miliar. (Baca:Purbalingga Jadi Destinasi Wisata Layak Dipilih)