TEMPO.CO, Jakarta - Analis dari Trust Securities, Reza Priyambada, mengatakan laju nilai tukar rupiah masih melanjutkan pelemahan. "Berlanjutnya tren penguatan pada dolar Amerika membuat rupiah hilang kesempatan untuk mengalami kenaikan," ujarnya kepada Tempo, Kamis, 4 September 2014.
Kurs rupiah berada di level 11.790- 11.774 (kurs tengah BI). Pergerakan euro sempat menguat seiring pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin yang sepakat mengakhiri konflik dengan Ukraina. Laju dolar Australia juga sempat menguat seiring langkah bank sentralnya yang menolak memangkas nilai AUD.
Namun dua penguatan itu, ujar Reza, belum dapat mengimbangi laju dolar Amerika. "Menguatnya dolar Amerika lantaran data-data makro-ekonomi Amerika membaik," tuturnya.
Laju rupiah di bawah level support 11.748. Adanya tren penguatan dolar Amerika membuat tekanan pada rupiah. Terlebih minimnya sentimen saat ini.
DINI PRAMITA
Berita Terpopuler
Ketua KPK: Jero Wacik Lakukan Pemerasan
Pembelaan Jenderal Sutarman untuk Polisi 'Narkoba'
May Myat Noe, Sang Ratu Kecantikan Sesaat