TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengatakan anggaran untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM) saat ini sudah sangat besar. Namun pemerintah kesulitan untuk menurunkan biaya subsidi ini karena telah menjadi kebutuhan utama masyarakat. "Cara paling mudah untuk mengatasi besarnya subsidi, ya, menaikkan harga BBM," kata Jero di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Senin, 1 September 2014. (Baca: Kalla Capek Bicara Soal Harga BBM ke SBY)
Menurut Jero, dengan cara ini, subsidi BBM yang tadinya mengalir ke kelompok masyarakat kaya bisa dihentikan. Untuk itu, kata Jero, kenaikan harga BBM menjadi salah satu strategi yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengerem laju subsidi. Dia mengklaim pemerintahan SBY sudah empat kali menaikkan harga BBM bersubsidi hingga mendekati nilai keekonomian. "Yang gagal cuma satu kali, yaitu tahun 2014, karena saya tidak berhasil melobi DPR," ujarnya. (Baca: Chairul: Harga BBM Tidak Akan Naik Sampai Oktober)
Namun Jero kemudian beralasan bahwa kenaikan harga BBM tidak akan dilakukan pada masa akhir pemerintahan SBY. Sebab, kata dia, saat ini bukan waktu yang tepat untuk menaikkan harga karena sebelumnya masyarakat sudah dibebani dengan melambungnya tarif dasar listrik. "Sulit, jangan membebani masyarakat sekaligus." (Baca: BBM Naik, Inflasi Masyarakat Miskin 8,64 Persen)
Sebelumnya Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Hanung Budya mengatakan kuota BBM bersubsidi tahun 2014 akan jebol. Alasannya, pembatasan distribusi BBM subsidi (pengkitiran) dihentikan. Menurut Hanung, berdasarkan perhitungan Pertamina, potensi over kuota BBM subsidi mencapai 1,35 juta kiloliter atau senilai Rp 8 triliun. "Kalau pengkitiran dihentikan, sementara kuota tidak ditambah, Premium dan solar habis di bulan Desember," katanya. (Baca: Cadangan Anggaran Pemerintah Masih Rp 90 Triliun)
AYU PRIMA SANDI
Berita Terpopuler
'Tangan Saya Dipaksa Pegang Kelaminnya'
Pilot Garuda Indonesia Meninggal di Pesawat
Kalla Capek Bicara Soal Harga BBM ke SBY
Jika Terbukti, AKBP Idha Terancam Dihukum Mati