TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo menggelar rapat terbatas dengan ketua fraksi partai pendukungnya pada Kamis malam, 28 Agustus 2014. Pada rapat tersebut, Ketua Fraksi Hati Nurani Rakyat Syarifuddin Suding mengatakan Jokowi menceritakan pertemuan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bali pada Rabu lalu. (Baca: Tolak Kenaikan Harga BBM, PKS Tawarkan Alternatif)
"Kepada Pak Jokowi, Pak SBY menyampaikan alasan menolak menaikkan harga BBM bersubsidi," kata Suding ketika dihubungi pada Jumat, 29 Agustus 2014. (Baca: Chatib: Naikkan BBM, Jokowi Tak Perlu Izin DPR)
Alasan SBY, kata Suding, pemerintahan SBY sebelumnya telah menaikkan tarif dasar listrik dan gas LPG. Oleh sebab itu, SBY tak ingin menambah beban rakyat. (Baca: Dilarang GunakanJeriken, Pengecer BBM Bawa Mobil)
Mengutip cerita Jokowi, Suding mengatakan pertemuan antara dua presiden itu tak hanya membahas Rancangan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara 2015. Jokowi sempat menyinggung kelangkaan BBM sampai terjadinya antrean di berbagai daerah. Jokowi meminta SBY menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi.
Kelangkaan minyak bersubsidi di pelbagai daerah di Tanah Air memicu antrean panjang di stasiun pengisian bahan bakar umum. Sejumlah warga yang panik mulai memborong Premium.
Jokowi sendiri mengaku akan mengalihkan subsidi bahan bakar minyak (BBM) pada era pemerintahannya. Subsidi akan dialihkan ke usaha yang produktif seperti untuk petani, nelayan dan pengusaha kecil menengah.
Benih untuk petani, pestisida, dan solar untuk nelayan adalah beberapa kebutuhan yang akan mendapat subsidi. Jokowi juga berencana mempercepat pembangunan pipa gas untuk industri dan transportasi umum.
SUNDARI
Terpopuler
Ditolak SBY, Jokowi Siap Naikkan Harga BBM
Ibu Wartawan AS Minta ISIS Contoh Nabi Muhammad
Amir Syamsuddin: PP Tentang Remisi Kekeliruan Saya
JK: Kami Siap kalau SBY Ragu Naikkan Harga BBM
Florence 'Ratu SPBU' Jadi Trending Topic Dunia