TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Riset PT Trust Securities Reza Priyambada mengatakan penundaan kenaikan harga bahan bakar minyak menyebabkan nilai tukar rupiah menguat. Namun, sentimen ini dinilai hanya akan berlangsung sesaat.
"Kenaikan itu tidak akan membuat ekonomi kolaps, hanya bersifat shock teraphy sementara," kata dia dalam rilis yang diterima Tempo, Rabu, 27 Agustus 2014.
Pada perdagangan Kamis ini, Reza memperkirakan kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah akan berada di kisaran Rp 11.712-11.695 per dolar Amerika Serikat (AS). Menguatnya sejumlah mata uang di sekitar Asia Pasifik diharapkan akan menjadi sentimen positif penguatan lanjutan rupiah.
Selain itu, meningkatnya laju won dan estimasi masih akan adanya uptrend pada dolar Australia turut memberikan sentimen positif. Sepanjang perdagangan Rabu, rupiah bergerak di kisaran Rp 11.680-11.729 per dolar AS. Saat penutupan, kurs rupiah menguat 0,21 persen di kisaran Rp 11.682 per dolar AS.
DEWI SUCI RAHAYU
Terpopuler:
Kementerian PU: Jalan Rusak, Lapor Kami Saja
M.S. Hidayat Yakin SBY Menaikkan Harga BBM
Pelarangan Premium di Jalan Tol seperti Efek Balon
Lebur Dua Kementerian Butuh Waktu Setahun
Kertajati Beroperasi, Bandara Husein Ditutup