TEMPO.CO, Denpasar - Sebuah festival yang mempertemukan petani kakao dari berbagai negara akan digelar di Kabupaten Jembrana, Bali, 27-30 Agustus 2014. Festival ini didedikasikan untuk mengangkat suara mereka yang masih lemah dalam penentuan harga kakao.
"Dengan komitmen mutu yang tinggi dan konsolidasi petani, maka akses pasar pasti dapat diraih," ujar ketua panitia Agung Widiastuti, Senin, 25 Agustus 2014. Dari Indonesia, petani yang hadir berasal dari Aceh, Lampung, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat dan Timur, serta Papua. Sedangkan dari negara lain di antaranya Vietnam, Timor Leste, dan Filipina.
Festival berisi kegiatan seperti ekshibisi, konferensi internasional dan workshop kakao, kuliner cokelat, business gathering, CSR, serta dimeriahkan beberapa kegiatan budaya lokal. Rencananya acara ini secara resmi dibuka oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Syarief Hasan.
"Dalam festival ini, kami ingin bangun wadah, buyer, dan komponen Jembrana bisa hadirkan komitmen kuat untuk kapasitas mereka," kata Agung.
Sekretaris BCIF 2014 Teresia Widianti mengatakan penyelenggaraan kegiatan ini bertujuan meningkatkan nilai tambah petani. "Ini upaya coba mengundang petani-petani yang belum tahu bahwa kalau menjual ke tengkulak tidak akan memberikan posisi tawar," katanya.
ROFIQI HASAN
Terpopuler
Effendi Simbolon: Wagub DKI Jakarta Hak PDI Perjuangan
Istri Wakil Wali Kota Antre Bensin Eceran di Tegal
Klarifikasi Jokowi Soal "SBY Merecoki" Diapresiasi
Angel Di Maria Segera Berseragam MU
Dewan Pendidikan Kritik Kurikulum 2013 yang Amburadul