TEMPO.CO, Jakarta - Seusai pemilu presiden, konsultan manajemen Bain & Company optimistis tren investasi ekuitas swasta semakin positif. Pengukuhan pemenang pemilu presiden oleh Mahkamah Konstitusi merupakan titik balik bagi investor untuk setidaknya mendapat kepastian.
"Pemerintahan baru terpilih (Joko Widodo) sebagai sebuah simbol babak baru bagi Indonesia," ujar Jean Pierre, President Director and Managing Partner Bain Indonesia, di Jakarta Pusat, Kamis, 21 Agustus 2014.
Menurut Jean, salah satu alasan perusahaan enggan menjajaki pasar di Indonesia selama beberapa bulan terakhir adalah ada kondisi ketidakpastian selama pemilu presiden. Kondisi ini lenyap setelah Komisi Pemilihan Umum mengumumkan Joko Widodo sebagai pemenang pemilu. Belakangan, setelah Mahkamah Konstitusi menguatkan putusan KPU itu, pasar diyakini kian positif. (Baca:1.300 Investor Padati Pertemuan di Surabaya)
Bain & Company mengaku tak dapat memprediksi terlalu jauh perkembangan pasar ekuitas swasta lantaran sangat tergantung pada kebijakan pemerintah yang akan datang. Namun ia berharap pemerintahan yang baru akan menciptakan kebijakan yang mendukung pasar. "Semoga Jokowi dapat mengupayakan pertumbuhan ekonomi dan menyediakan kebijakan yang mendukung," ujar Jean. (Baca:Agustus, Investasi Asing Kalahkan Realisasi 2013)
Jean juga menekankan bahwa pembangunan demokrasi merupakan hal paling penting bagi pertumbuhan pasar. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang dalam proses transformasi demokrasi yang baik untuk bisnis. Ia berharap proses transisi pemerintahan di Indonesia akan berjalan dengan harmonis. (Baca:Tahun Ini, Samsung Bangun Pabrik di Indonesia)
DINI PRAMITA
Terpopuler
Kronologi Kerusuhan Massa Pro-Prabowo di MK
MK Tolak Seluruh Gugatan Prabowo
Bisakah Prabowo Menang di MK? Ini Prediksi Pakar
Putusan Gugatan Prabowo di MK Setebal 4.390 Lembar
SBY Merasa Dituduh Merecoki Jokowi