TEMPO.CO, Jakarta - Situs penyewaan perahu layar, Boatbay, baru saja diluncurkan di Singapura. Ini merupakan situs penyewaan perahu pertama yang menghubungkan antara pemilik dan penyewa. (Baca: Berwisata ke Pulau Nias, Ini 4 Obyek Menarik)
Boatbay sengaja membidik Asia Pasifik dan Timur Tengah sebagai target pasar. Dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tempo, pariwisata di dua kawasan ini sedang tumbuh pesat. "Asia Pasifik dan Timur Tengah merupakan pasar bagi kegiatan perjalanan, rekreasi, dan gaya hidup," kata Tim Gundry, salah satu pendiri Boatbay.
Dalam setahun, rata-rata perahu hanya digunakan oleh pemiliknya selama 15 hari. Padahal biaya yang harus dikeluarkan untuk perawatan perahu tidak sedikit jumlahnya. "Kami memfasilitasi pemilik perahu agar bisa menghasilkan uang dari penyewaan. Sebaliknya, kami menyediakan perahu yang nyaman untuk para penyewa," kata Gundry.
Dalam situs Boatbay ini, pemilik dapat mendaftarkan perahunya dengan cara memberikan foto, deskripsi, informasi kontak dan harga. Pemilik juga bisa menyetir sendiri perahunya atau menyewakan kepada orang yang memiliki izin mengemudi perahu.
Penyewa dapat memesan perahu yang disukai dengan melihat daftar perahu di tempat tujuan mereka. Tarif rental perahu disesuaikan dengan ukuran perahu, dengan harga ratusan hingga ribuan dolar.
"Penyewa perahu dapat mencari dan menyewa perahu layar motor mewah di Sydney, perahu sport pemancingan di Dubai, perahu layar buatan Denmark tahun 1906 di Phuket, atau bahkan kapal selam di Bali dengan harga terjangkau," kata Tim Gundry.
Kapal boat ini merupakan industri raksasa bernilai US$ 50 miliar. Sebuah perahu berukuran 24 kaki, misalnya, seharga US$ 35 ribu dapat disewa cukup dengan harga US$ 150 saja per hari.
CANTIKA BELLIANDARA
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Begini Pembagian Jatah Kekuasaan ala Prabowo-Hatta
Jokowi Setuju 6 Jenis Manusia Versi Mochtar Lubis Dihilangkan
Chairul Tanjung Bakal Rangkap 6 Jabatan Menteri
Jokowi: PAN dan Demokrat Mulai Merapat