TEMPO.CO, Jakarta - Ketegangan di Ukraina merembet hingga ke bursa saham di dalam negeri. Dalam beberapa hari terakhir, laju indeks harga saham gabungan (IHSG) cenderung naik tipis. (Baca: Investor Yakin Jokowi Bakal Ubah RAPBN 2015)
Menurut analis dari PT OSO Securities, Mohammad Alfi Syahr, investor global terus mengurangi porsi kepemilikan dolar sebagai safe haven dan akhirnya kembali bersikap realistis memburu aset-aset yang lebih berisiko. “Minim data, investor memilih menunggu,” ujarnya saat dihubungi Senin, 18 Agustus 2014. (Baca: Jelang Hari Kemerdekaan, IHSG Diprediksi Menguat)
Di tengah melemahnya IHSG, menurut Alfi, saham-saham pertambangan masih layak dijadikan koleksi. Kenaikan harga batu bara membuat saham di sektor ini berprospek cemerlang. Saham-saham tersebut antara lain adalah emiten berkode PTBA, ADRO dan ITMG.
Selain saham perusahaan batu bara, kata Alfi, investor juga perlu mempertimbangkan emiten yang telah merilis aksi korporasi pada semester II 2014.
Hari ini, menurut analis Trust Securities, Reza Priyambada, IHSG diperkirakan akan berada pada rentang 5138-5142. "Level resisten berada di 5162-5172 poin," ujar Reza. Adapun William Suryawijaya, analis dari PT Asjaya Indosurya, memperkirakan IHSG berada di level 5134-5198.
MEGEL | DINI PRAMITA
Berita Terpopuler
Mundur dari Pertamina, Karen Pindah ke Harvard
Said Didu: Karen Mundur karena Tak Kuat Tekanan
Mengapa ISIS Lebih Hebat dari Al-Qaeda?
Fahri Hamzah Disebut Terima US$ 25 Ribu dari Nazar
Wilayah Kekuasaan ISIS Sudah Seluas Inggris