TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Gatot Irianto mengatakan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono masih berutang kepada PT Pupuk Indonesia Holding Company (Persero) untuk pembiayaan pupuk bersubsidi tahun 2014. Utang itu akan dilunasi oleh pemerintah baru tahun depan dengan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara 2015. "Kurang bayar tahun lalu sebesar Rp 3,6 triliun," kata Gatot di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Sabtu, 16 Agustus 2014.
Menurut Gatot, tahun depan pemerintah menggarkan total Rp 32 triliun untuk membiayai pupuk bersubsidi. Sebesar Rp 3,6 triliun di antaranya diguanakan untuk melunasi utang tahun ini. Sisanya merupakan alokasi untuk pembiayaan pada tahun depan. Adapun kuota pupuk bersubsidi pada tahun depan masih sama dengan tahun ini, yakni 9,55 juta ton. "Volume tahun depan sudah ditetapkan. Sama," kata Gatot.
Gatot mengatakan, menurut kabar baru-baru ini, utang terkait dengan pupuk bersubsidi sejak 2012 akan dibayar pada tahun ini. Namun khusus utang pada tahun ini akan ditanggung oleh pemerintahan yang akan datang. "Itu, kan, urusannya antara pemerintah ke pemerintah," katanya. (Baca:Stok Pupuk di Banyuwangi Hanya Cukup Satu Bulan )
Mei lalu, Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengatakan pemerintah menunggak utang Rp 16,7 triliun kepada PT Pupuk Indonesia Holding Company untuk membiayai pupuk bersubsidi. Angka itu didapat dari akumulasi utang sejak 2012.
Pada tahun ini, anggaran pupuk bersubsidi sebesar Rp 21 triliun. Namun hanya Rp 18 triliun yang merupakan anggaran murni. Sisanya digunakan untuk melunasi utang pada 2013. (Baca:Petani Malang Ogah Pakai Pupuk Organik Bersubsidi)
KHAIRUL ANAM
Terpopuler:
Jokowi Mungkin Bikin 27 Kementerian
Jadi Ahli untuk Prabowo, Jokowi Telepon Yusril
Massa Prabowo Samakan KPU dengan PKI
2015, Gaji PNS, Polisi, dan TNI Naik 6 Persen
Marzuki Alie Pingsan di Sidang Pidato SBY