TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat mengatakan perusahaan telepon seluler asal Korea Selatan, Samsung, akan membangun pabrik di Indonesia pada tahun ini. "Sudah pasti masuk. Mungkin malah mendahului Foxconn," katanya setelah menghadiri pembacaan pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat, 15 Agustus 2014.
Hidayat mengaku belum bisa menjelaskan secara rinci tentang rencana tersebut. Walau belum bisa memastikan nilai investasi Samsung, ia yakin nilai tersebut cukup besar dan akan menyedot tenaga kerja. Untuk itu, Kementerian Perindustrian sangat merekomendasikan hadirnya Samsung di Indonesia. (Baca: Samsung Stop Bisnis dengan Pemasok Cina)
Hidayat mengatakan, saat ini sedang dilakukan studi mengenai investasi Samsung oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk mendapatkan informasi pasti. "Lokasinya masih Jawa, mudah masuknya, bertahap."
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo juga telah memberi isyarat bahwa perusahaan raksasa elektronik asal Korea Selatan, Samsung, akan membangun pabrik di Indonesia. Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Cho Tai-Young, bahkan sengaja menemui Jokowi untuk membicarakan hal itu. "Desember akan ada perluasan pabrik Samsung di Indonesia," kata Jokowi di Balai Kota, Rabu, 13 Agustus 2014, sesuai pertemuannya dengan Cho. (Baca: Ini Penyebab Samsung Batal Berinvestasi di RI)
Menurut Jokowi, pembangunan ini dilakukan untuk menunjang ekspansi bisnis Samsung di bidang telepon seluler. Hanya, Jokowi tidak mau menyebutkan lokasi pembangunan pabrik tersebut. Jokowi menuturkan perluasan ekspansi bisnis Samsung ke Indonesia akan menumbuhkan iklim investasi yang bagus.
Padahal, pada April lalu, Samsung sempat mengurungkan niat membangun pabrik di Indonesia. Alasannya, muncul wacana pajak penjualan barang mewah diberlakukan untuk ponsel pintar. (Baca: Tolak Bayar Paten, Microsoft Gugat Samsung)
Namun, pada Mei lalu, Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung secara terbuka mengundang Samsung untuk mendirikan pabrik di Indonesia. Undangan ini ia sampaikan dalam pertemuan dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia yang juga dihadiri oleh Vice President PT Samsung Electronic Indonesia Lee Kang-hyun. Mendapat undangan langsung dari Chairul, Lee tak serta-merta mengiyakan. Salah satu insentif yang diminta Samsung adalah tax holiday (pembebasan pajak).
FAIZ NASHRILLAH
Berita Terpopuler:
Ketua Gerindra Laporkan Metro TV, Detik, dan Tempo
Dahlan Iskan: Ignasius Jonan Cocok Jadi Dirut PLN
Jokowi: Wajar Ada Beda Pendapat Soal Hendropriyono
Rumah Novela Dirusak karena Apa?
Tim Prabowo Nilai Ajakan Bupati Dogiyai Keliru
Ini Daftar Nama Ahli yang Didatangkan Kubu Prabowo