TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menyiapkan Direktur Kereta Api Ignatius Jonan sebagai Direktur Utama PLN menggantikan Nur Pamudji. Sumber Tempo di Kementerian BUMN mengungkapkan dua pekan sebelum Lebaran, Dahlan Iskan memanggil Nur Pamudji dan Ignatius Jonan ke Kementerian. Dalam pertemuan tersebut, Dahlan menyatakan akan mengganti Nur Pamudji sebagai Direktur Utama PLN dan menunjuk Jonan sebagai penggantinya.
Di pertemuan tersebut, kata sumber itu, Nur menyatakan kesiapannya dicopot sebagai orang nomor satu di PLN. Sebaliknya, Jonan menyatakan menolak diplot sebagai Direktur Utama PLN.
Sumber itu menceritakan rencananya pergantian Direktur Utama PLN akan dilaksanakan setelah Lebaran. “Tapi Wakil Presiden Boediono sebagai Wakil Ketua Tim Penilai Akhir (TPA) tidak setuju dengan rencana tersebut,” ujarnya. Alasannya, menjelang pergantian pemerintahan, Kementerian BUMN diminta tidak mengambil keputusan strategis. “Apalagi pergantian.”
Staf Khusus Wakil Presiden Yopie Hidayat menolak memberikan penjelasan soal penolakan Wakil Ketua TPA terkait pergantian direksi PLN. “Tidak semua masalah harus saya ketahui,” ujarnya kepada Tempo, Selasa, 12 Agustus 2014. (Baca: Dahlan Iskan Panggil Bos PLN dan Pertamina)
Berikutnya, tanggapan Nur Pamudji soal rencana penggantian dirinya.
Nur Pamudji ketika dimintai konfirmasi menolak memberikan penjelasan. Dia beralasan tidak mengetahui apa yang akan terjadi dengan dirinya. “Tunggu penjelasan Pak Dis (Dahlan Iskan) saja,” ujarnya.
Namun, Nur membenarkan pernah dipanggil Dahlan Iskan pada Juli 2014. “Pemanggilan biasa sebagai Dirut PLN,” kata dia. Namun, ketika ditanya apakah pemanggilan tersebut bersama Ignatius Jonan, Nur menolak memberikan penjelasan. Adapun Menteri BUMN Dahlan Iskan menyatakan pergantian direksi PLN akan dilakukan pada akhir masa jabatan. “Masa jabatannya akan berakhir akhir tahun ini,” ujarnya kepada Tempo, Selasa, 12 Agustus 2014.
Sebelumnya, Dahlan mengakui rencana menempatkan Jonan sebagai Direktur Utama PLN. "Plot saya, Pak Jonan jadi Dirut PLN," kata Dahlan. Hanya saja, Dahlan mengaku masih mempertimbangkan penempatan Jonan di PLN karena kabarnya Jonan juga dicalonkan presiden terpilih Joko Widodo sebagai menteri. "Cuma problemnya kalau Jonan jadi Menhub terus bagaimana? Saya tidak tahu," ujarnya.
Permintaan konfirmasi Tempo tidak direspon Jonan. Telepon dan pesan pendek yang dikirimkan juga tidak dibalasnya.
AYU PRIMA SANDI | FAIZ NAZRILLAH | TRI ARTINING PUTRI
Berita Lainnya:
Jakarta Masih Banjir, Apa Kata Jokowi
Siapa Salim di Video Ajakan Berjihad di ISIS 2?
Lima Peran Robin Williams yang Tak Terlupakan
Mengapa Pendukung Prabowo Berani Mengancam?