TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Malaysia Airlines System Berhad (MAS) mengatakan hari ini investor negara Khazanah Nasional akan membeli saham Malaysia Airlines yang belum mereka miliki untuk mengambil alih kepemilikan maskapai bermasalah tersebut.
Mengutip laporan Malaysia Insider hari ini, 8 Agustus 2014, Khazanah akan membeli saham tersebut dengan harga 1,4 miliar ringgit Malaysia atau sekitar Rp 5,1 triliun.
Khazanah, yang sudah memiliki 69,37 persen saham dari MAS, akan melakukan kajian komprehensif dan restrukturisasi terhadap maskapai penerbangan yang pada tahun ini mengalami dua kali kecelakaan pesawat sekaligus. (Baca: Saham Malaysia Airlines Makin Melorot)
Kepemilikan tunggal akan memungkinkan Khazanah memiliki ruang untuk memperkenalkan struktur modal yang memadai guna memenuhi "kebutuhan dana yang cukup besar" dalam beberapa tahun ke depan, dan untuk mempertahankan operasi di tengah tingkat utang yang tinggi dalam kerugian selama tiga tahun terakhir. (Baca: Malaysia Airlines Bisa Bangkrut?)
"Kami telah menerima pemberitahuan tentang niat Khazanah untuk mengambil kepemilikan penuh dan menghentikan perdagangan Malaysia Airlines. Direksi kami akan berunding untuk membahas usulan ini, dan tanggapan resmi dari perusahaan akan dikeluarkan kemudian. Selama periode ini, operasi bisnis kami tetap tidak berubah," demikian pernyataan MAS menanggapi Khazanah.
Setidaknya dibutuhkan waktu 6-12 bulan untuk menyiapkan usulan secara lengkap mengenai pembelian saham ini setelah adanya persetujuan dari para pemegang saham.
Khazanah merupakan induk investasi mlih pemerintah Malaysia yang dipercaya mengelola dan memegang aset-aset komersial pemerintah. Khazanah memiliki saham di lebih dari 50 perusahaan besar Malaysia, termasuk Axiata, Telekom Malaysia, Tenaga Nasional, CIMB Group, PLUS Expressways, Malaysia Airlines, bandara di Malaysia, dan UEM Land.
ANINGTIAS JATMIKA | MALAYSIA INSIDER
Terpopuler
Aneh, Arisan MMM Bisa Tawarkan Komisi 30 Persen
Begini Celah Penipuan dalam Arisan MMM
Analis: OJK Semestinya Awasi Arisan MMM