Menurut Djoko, pengoperasian Jembatan Comal pada Kamis, 24 Juli 2014 hanya untuk keperluan darurat mudik. Kendaraan yang boleh melintas pun cuma kendaraan ringan. Bahkan, kata Djoko, ruas yang dioperasikan hanya jembatan sisi utara dari arah Jakarta yang akan dipakai dua arah. "Yang berat-berat tetap akan dialihkan ke tengah dan selatan," kata Djoko.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia Lukki Nugrahawan mengatakan Jembatan Comal di Pemalang harus segera diperbaiki untuk menjamin arus logistik dari timur ke barat Jawa atau sebaliknya. Menurut Lukki, sampai hari pertama Lebaran, angkutan logistik tak begitu terpengaruh dengan amblasnya Comal. "Tapi begitu Lebaran selesai, Comal kembali jadi tumpuan," kata dia saat dihubungi, Minggu, 20 Juli 2014. (baca:Karena Comal, Kerugian Arus Logistik Capai Rp 70 M)
Menurut Lukki, arus barang sudah cenderung kosong karena sudah dekat dengan larangan angkutan barang melintas pada empat hari sebelum Lebaran. Kendaraan-kendaraan barang yang sekarang melintas, kata Lukki, kebanyakan yang akan balik ke pabriknya masing-masing.
Untuk itu, kata Lukki, Kementerian Pekerjaan Umum harus didorong untuk menepati janjinya segera memperbaiki Jembatan Comal. (Baca:Jembatan Comal Amblas, Macetnya Sampai ke Nagreg)
KHAIRUL ANAM
Baca Juga: