TEMPO.CO, Jakarta - Analis dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Achmad Kurniawan Sudjatmiko, menilai target PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) realistis untuk dicapai. Pencapaian target tersebut dapat ditopang dari pendapatan yang berasal dari siaran Piala Dunia 2014. "Itu kan tinggi banget kalau sudah dapat," kata dia saat dihubungi Tempo, 14 Juli 2014. (Baca: Viva Kejar Pertumbuhan Pendapatan 30 Persen)
Meski demikian, Achmad tak menyebutkan secara gamblang berapa besar perolehan yang didapat dari siaran Piala Dunia tersebut. Siaran Piala Dunia yang berlangsung satu bulan diyakini mampu menyerap banyak iklan.
Kepala Riset PT Trust Securities Reza Priyambada juga menilai target VIVA masih dapat direalisasikan. "Dari sisi fundamental masih bisa tercapai karena tren pendapatan VIVA cukup tinggi," ujar Reza. (Baca: Saham Rontok, Viva Klaim Labanya Malah Melesat)
Selain itu, kata Reza, komitmen manajemen untuk mengurangi utang menjadi pendorong pencapaian target tersebut. Soal harga saham yang masih anjlok, menurut Reza, hal ini hanya terkait dengan isu hasil hitungan cepat pemilihan presiden yang bersifat sementara. (Baca: Saham Viva Kian Anjlok)
Sebelumnya, VIVA memasang target tinggi untuk mengejar pertumbuhan pendapatan di kisaran 25-30 persen pada tahun ini. Laba bersih induk TV One, ANTV, dan Viva.co.id itu diproyeksikan melaju 15-20 persen dibanding laba tahun sebelumnya. Menurut perseroan, target itu bertumpu pada peningkatan belanja iklan TV dan program siaran Piala Dunia 2014.
DEWI SUCI RAHAYU
Terpopuler:
Soal Dukung Jokowi, Demokrat Tidak Haus Kekuasaan
Kepindahan Arturo Vidal ke MU Tinggal Tunggu Waktu
Saksi Prabowo di Tamansari Juga Tolak Tanda Tangan
Pendukung Prabowo Sepakat Tunggu Hasil KPU