TEMPO.CO, Semarang - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional (Daop) IV Semarang resmi mengoperasikan kereta Pekalongan Express rute Semarang-Pekalongan. Kereta lokal yang beroperasi dalam satu wilayah daerah operasional itu juga berfungsi sebagai kereta wisata.
"Kereta wisata ini sekaligus bisa melayanai kebutuhan mobilitas antardaerah," kata Kepala PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi IV Wawan Ariyanto seusai peluncuran di Semarang, Jumat, 11 Juli 2014.
Menurut Wawan, peluncuran layanan kereta yang melayani rute lokal itu merupakan kelanjutan peluncuran kereta sebelumnya, yakni kereta Kamandaka rute Semarang-Purwokerto. Kereta Kamandaka ternyata terbukti menarik minat publik terhadap layanan kereta di Pantai Utara Jawa Tengah.
Pekalongan Express yang mulai beroperasi pada 11 Juli 2014 itu melayani penumpang dari Stasiun Tawang dan Ponco di Kota Semarang, Weleri di Kabupaten Kendal, Plabuan di Kabupaten Batang, dan Pekalongan. Kereta Pekalongan Express dijadwalkan berangkat dari Stasiun Tawang pada pukul 10.30 WIB. Kereta ini hanya memerlukan waktu tempuh 1,5 jam untuk sampai di Pekalongan.
Pada awal pengoperasian, PT KAI menargetkan Pekalongan Express mampu memenuhi okupansi penumpang minimal 60 persen. Sedangkan pada bulan berikutnya jumlah penumpang ditargetkan naik menjadi 75-80 persen.
Kereta Pekalongan Ekspres ini menggunakan standar layanan ekonomi yang dilengkapi penyejuk udara (AC). Harga tiketnya bervariasi, dariRp 25 ribu hingga Rp 40 ribu, sesuai dengan tujuan.
Ketua Forum Transportasi Pekeretaapian Djoko Setiowarno menilai pengoperasian kereta yang berfungsi ganda sebagai angkutan antardaerah dan angkutan wisata itu merupakan kebijakan yang baik. Meski begitu, ia menyarankan agar PT KAI juga menambah angkutan antardaerah. "Seharusnya tak cuma kereta wisata, tapi juga angkutan biasa yang bisa menambah layanan kereta lokal," katanya.
EDI FAISOL
TERPOPULER
Pro-Prabowo, Saham MNC dan Viva Group Rontok
Dukungan Habib Lutfi Tak Dongkrak Suara Prabowo
Serangan Israel ke Palestina, Dunia Terbelah