TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyebut ada dua tantangan yang akan berpengaruh pada neraca perdagangan bulan Juli ini. Tantangan itu adalah peningkatan stok untuk Idul Fitri dan tahun ajaran baru. (Baca: Defisit Ganda Ancam Posisi Rupiah )
"Dengan adanya dua hal ini, ada implikasi impor akan tinggi," ujar Lutfi seusai rapat koordinasi untuk memperkuat stabilitas makroekonomi di Bank Indonesia, Jumat siang, 4 Juli 2014. (Baca: El Nino, Impor Beras Dicicil Sejak Tahun Ini)
Kemungkinan peningkatan impor ini dinilai Lutfi akan berdampak pada neraca perdagangan. Jadi, kalau ada surplus, nilainya akan tipis. "Kalau defisit, juga tipis, jadi berimbang," katanya.
Seusai rapat koordinasi hari ini, Bank Indonesia dan pemerintah berjanji akan mempertahankan capaian sasaran inflasi jangka menengah sebesar 4,5 persen plus-minus 1 persen pada 2014. Targetnya pada 2018, sasaran inflasi berada pada angka 3,5 persen plus-minus 1 persen. (Baca: Perbaiki Neraca Perdagangan, Dua Sektor Didorong)
Langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menjaga stabilitas makroekonomi antara lain mengendalikan inflasi sesuai dengan sasaran, menurunkan defisit transaksi berjalan, menjaga kesinambungan fiskal, dan mengelola utang luar negeri yang lebih sehat.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA
Berita Terpopuler
#AkhirnyaMilihJokowi Jadi Trending Topic Dunia
Mega Soal Rustri ke Prabowo: Apa yang Kau Cari?
Penjelasan Soal Tunggakan Gaji Perusahaan Prabowo
Bintang Persib Tertipu Cewek Fiktif Rp 3,5 Miliar