TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga riset ketenagakerjaan internasional, Universum melansir hasil survei tentang perusahaan favorit di Indonesia, yang diikuti oleh 12.435 mahasiswa. Survei ini bertujuan mencari tahu aspirasi dan preferensi karir para mahasiswa di Indonesia. Hasilnya, ada 100 perusahaan top di Indonesia yang jadi incaran mahasiswa dan menjadi dambaannya untuk bekerja setelah lulus nanti.
Universum sendiri membagi survei ini menjadi empat kategori yaitu survei dari mahasiswa jurusan ekonomi, teknologi informasi, sosial, dan teknik. Untuk mahasiswa jurusan ekonomi, perusahaan dambaan mereka setelah lulus adalah Bank Indonesia dan Pertamina. Sementara untuk mahasiswa jurusan teknik, perusahaan yang paling mereka inginkan adalah Pertamina dan Chevron Indonesia.
Di kategori mahasiswa jurusan sosial, Kementerian Luar Negeri dan Kompas Gramedia Group menjadi favorit mahasiswa untuk melamar pekerjaan setelah lulus. Adapun mahasiswa jurusan teknologi informasi mengincar Microsoft dan Google untuk menjadi sandarannya setelah lulus kuliah. (Baca:Karyawan Google Dapat Bonus Ganda)
Berbeda dari mahasiswa Cina dan Vietnam, ketertarikan mahasiswa Indonesia terhadap tempat bekerja masa depan lebih berdasarkan kualitas orang dan budaya perusahaan yang dimaksud. Sementara mahasiswa Asia lainnya lebih mengutamakan gaji ketimbang kenyamanan lingkungan kerja.
"Ini mungkin sebuah kejutan dan berita baik bagi perusahaan karena mereka dapat memenangkan tenaga kerja terbaik dengan hal-hal di luar kompensasi dan tunjangan," kata Rachele Focardi, Senior Vice President of Employer Branding and Talent Strategy – APAC, Universum dalam rilis yang diterima Tempo, Kamis 3 Juli 2014.
Rachele menerangkan, survei ini juga mengungkapkan tujuan karir utama mahasiswa di Indonesia setelah kelulusan. Hampir 6 dari 10 mahasiswa (58 pesen) memilih untuk memiliki keseimbangan kerja/hidup, sedangkan 4 dari 10 mahasiswa (43 persen) melihat pentingnya memiliki karir internasional. "Secara khusus, keinginan untuk berkarir di luar negeri lebih besar di kalangan wanita, sekitar 46 persen," katanya. (Baca:Microsoft Buat Program Kerja Tanpa Hadir di Kantor )
Rachele menyatakan survei semacam ini telah dilakukan secara global selama lebih dari 20 tahun di berbagai negara di dunia. Di Indonesia, survei yang digelar Februari-April 2014 ini baru pertama kali dilakukan.
CHANTIKA BELLIANDARA
Terpopuler:
Buya Syafii Ngeri Lihat Kampanye Hitam ke Jokowi
Ahok Ditolak Masuk ke Masjid di Jakarta
Menteri Hidayat Usul Pajak Tas Hermes Dihapus
Barcelona Siapkan Rp 1,4 Triliun untuk Rekrut Suarez
Jokowi-JK Banjir Dukungan Lewat Lagu
Diskriminasi, Muslim di Xinjiang Dilarang Berpuasa