TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia Ngadiran mengatakan peningkatan omzet pasar tradisional sehari jelang Ramadan mencapai 20 persen dibanding awal Juni 2014. Peningkatan omzet itu memang diakuinya tak merata di semua pasar tradisional, namun dipastikan rata-rata lebih dari 10 persen.
"Tadi baru ngecek di Pasar Beras Kramat Jati, Pasar Kebayoran Lama, dan Pasar Cipulir. Lumayanlah," kata Ngadiran saat dihubungi Tempo, Sabtu, 28 Juni 2014. (Baca juga: Akibat Tradisi Meugang, Harga Daging di Aceh Naik).
Menurut Ngadiran, omzet penjualan yang meningkat antara lain daging ayam, telur, dan sayuran. Kebanyakan memang kebutuhan dapur biasa. Ngadiran juga mengakui, para pembeli hanya membeli barang buat kebutuhan tiga hari ke depan.
"Tidak sampai belanja untuk keperluan seminggu," kata Ngadiran. (Lihat pula: Mi Berformalin Juga Ditemukan di Pasar Bandung).
Terkait dengan harga, kata Ngadiran, ada peningkatan sebesar maksimal 5 persen dibanding awal Juni 2014. Menurut Ngadiran, kondisi peningkatan omzet dan harga di pasar-pasar tradisional tersebut biasanya akan bertahan hingga pekan pertama Ramadan. Kondisi mulai normal lagi pada pekan kedua hingga ketiga.
"Minggu ketiga Ramadan naik lagi omzet dan harganya seiring Lebaran. Biasanya begitu," kata Ngadiran.
KHAIRUL ANAM
Berita utama:
Anggota TNI Akui Bakar Juru Parkir Monas
Politikus Demokrat Diteror dengan Air Keras
Tunggu Kampanye Jokowi, Kader PDIP Madiun Adu Jotos