TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menganggap kenaikan harga bahan pokok yang terjadi menjelang bulan puasa pada tahun ini masih wajar. Persentase kenaikan harga sebesar 5-10 persen, kata dia, disebabkan oleh efek musiman.
"Itu kan karena tingginya permintaan menjelang Lebaran, dan masih wajar," kata Lutfi saat melakukan konferensi pers di kantornya, Jumat, 27 Juni 2014.
Saat melakukan kunjungan ke pasar tradisional dan Pasar Induk Kramat Jati, Lutfi menemukan beberapa bahan pokok memang mengalami kenaikan. Daging ayam ras yang sebelumnya dijual Rp 28 ribu naik menjadi Rp 30 ribu per kilogram dan telur ayam dari Rp 18 ribu menjadi Rp 20 ribu per kilogram. (Baca: Jelang Ramadan, Harga Daging Ayam Broiler Melonjak)
Pada komoditas hortikultura, kata Lutfi, salah satu persoalan yang timbul adalah turunnya harga cabai rawit merah menjadi Rp 6 ribu per kilogram. "Artinya, di tingkat petani bisa lebih rendah lagi. Pekerjaan rumah kami adalah bagaimana memperbaiki posisi tawar para petani," kata Lutfi.(Baca: Jelang Ramadan, Harga Enam Komoditas Ini Naik)
Adapun harga bawang putih naik lantaran 95 persen kebutuhan dalam negeri memang masih mengandalkan impor. Sedangkan bawang merah yang sebelumnya dijual Rp 18 ribu naik menjadi Rp 22 ribu per kilogram. Hal tersebut dianggapnya masih dalam batas kewajaran karena masih berada di bawah harga referensi, yakni Rp 25 ribu per kilogram.
Kenaikan harga daging sapi dari Rp 95 ribu menjadi Rp 98 per kilogram juga masih dinilai normal. Bahkan, dengan melimpahnya persediaan dari luar negeri, dia memperkirakan hargan daging akan turun. "Karena kebanyakan impor, kami juga harus tetap menjaga agar peternak lokal tetap mau beternak sapi."
Menurut Lutfi, konsumsi daging sapi akan terus meningkat, bahkan lebih tingggi dari pertumbuhan. Sebab, tingkat konsumsi daging sapi di Indonesia masih rendah, yaitu 2,2 kilogram per orang per tahun. Jumlah itu jauh hanya sepersepuluh dari tingkat konsumsi di Singapura. (Baca: Harga Daging di Kramat Jati Tembus Ratusan Ribu)
FAIZ NASHRILLAH
Terpopuler:
Lecehkan Benyamin, Program YKS Trans TV Dihentikan
Pemecatan Kader Golkar, Ical Bakal Diserang Balik
Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadan Besok
Enam Pengusaha RI Masuk Daftar 48 Dermawan Asia
Buntut Kasus YKS, Tayangan Hipnoterapi Dilarang