Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pefindo: Pemeringkatan Marak Diperjualbelikan  

Editor

Abdul Malik

image-gnews
Ekspresi seorang pedagang saham saat mengamati perdagangan saham di hari pertama pembukaan pasar di bursa saham  New York di New York (2/1).   REUTERS/Carlo Allegri
Ekspresi seorang pedagang saham saat mengamati perdagangan saham di hari pertama pembukaan pasar di bursa saham New York di New York (2/1). REUTERS/Carlo Allegri
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Praktek jual-beli pemeringkatan efek diduga marak terjadi. Presiden Direktur PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Ronald Andi Kasim mengatakan adanya indikasi tersebut dengan tujuan agar perusahaan mendapatkan peringkat tinggi sebelum menerbitkan obligasi. “Apa yang terjadi seperti rating shopping saja. Kompetisi ini sudah tidak sehat lagi,” ujarnya ketika dihubungi, 18 Juni 2014.

Pefindo adalah satu di antara tiga perusahaan pemeringkat efek di Indonesia. Dua lainnya adalah PT Fitch Ratings Indonesia dan PT ICRA Indonesia. (Baca juga: Pefindo Berikan Peringkat pada Tujuh Emite)

Menurut Ronald, salah satu indikasi terjadinya praktek jual pemeringkatan efek adalah testimoni dari beberapa perwakilan korporasi. Korporasi itu mengaku mendapat jaminan peringkat yang baik dari salah satu lembaga pemeringkat. Testimoni itu disampaikan kepada lembaga pemeringkat lainnya yang kemudian diminta kesediaannya melakukan hal yang sama. Selain itu, terdapat perbedaan data kuantitatif atas peringkat sebuah perusahaan dari hasil pemeringkatan satu pihak dengan pihak lainnya.

Ronald mengakui sempat mendapat permintaan dari sebuah perusahaan untuk melakukan praktek jual-beli pemeringkatan. “Dia mengancam, kalau Pefindo tak bisa membuat rating bagus, mendingan cari pemeringkat lain,” ujarnya. Menurut dia, praktek ini tidak hanya membuat kompetisi menjadi tidak sehat, tapi juga akan merugikan investor. Investor pembeli obligasi dirugikan karena kualitasnya tak sesuai dengan peringkat yang dikeluarkan. Padahal investor membeli obligasi berdasarkan pemeringkatan. “Kalau salah rating, mereka bisa rugi,” katanya. (Lihat juga: Pasar Saham Stagnan, Obligasi Jadi Piliha)

Ronald mengaku sudah melapor ke Otoritas Jasa Keuangan ihwal dugaan praktek jual-beli pemeringkat efek ini. Dia berharap OJK akan segera menindaklanjuti laporan tersebut. Meski begitu, Ronald tidak bersedia menyebutkan siapa perusahaan pemeringkat efek yang memperjualbelikan peringkatnya.

FAIZ NASHRILLAH

Berita lain:
Per 1 Juli 2014, Tigerair Mandala Tak Beroperasi
Tigerair Siap Bantu Pengembalian Tiket Mandala
Pengamat: Tidak Logis, Anggaran Bocor Rp 7.200 T


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Obligasi Waskita Karya Dinyatakan Gagal Bayar Sebagian, Stafsus Erick Thohir Pastikan Ada Solusi

19 Desember 2023

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat pada Senin, 18 Desember 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Obligasi Waskita Karya Dinyatakan Gagal Bayar Sebagian, Stafsus Erick Thohir Pastikan Ada Solusi

Pefindo memberikan peringkat obligasi Waskita Karya secara umum dengan rating idSD atau selective default alias gagal membayar sebagian.


Ganjar Sebut Investasi RI Terkendala Pungli dan Birokrasi yang Ribet

24 Oktober 2023

Bakal calon presiden Ganjar Pranowo (tengah) berbincang dengan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Y. Kim (kanan) didampingi Chairman of Board of Governors Amcham Indonesia Douglas E. Ramage (kiri) saat menghadiri US-Indonesia Investment Summit di Jakarta, Selasa 24 Oktober 2023. Dalam kesempatan tersebut Ganjar Pranowo menyampaikan delapan visi misinya seperti peluang investasi hingga penegakan hukum, agar investor nyaman menanamkan modalnya di Indonesia. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Ganjar Sebut Investasi RI Terkendala Pungli dan Birokrasi yang Ribet

Calon presiden Ganjar Pranowo menyebut, investasi di Indonesia masih terkendala karena maraknya pungutan liar atau pungli dan birokrasi yang ribet.


Grup Saratoga, Merdeka Copper Gold, Tawarkan Obligasi Senilai Rp 2,55 Triliun

20 Juli 2023

Logo PT Merdeka Copper Gold Tbk.  Foto : PT Merdeka Copper Gold Tbk
Grup Saratoga, Merdeka Copper Gold, Tawarkan Obligasi Senilai Rp 2,55 Triliun

Perusahaan Grup Saratoga, PT Merdeka Copper Gold Tbk., menawarkan Obligasi Berkelanjutan IV Merdeka Copper Gold Tahap III Tahun 2023 senilai Rp 2,55 t


SMF Terbitkan Obligasi Senilai Rp 2 Triliun, Dukung Penyaluran KPR FLPP

27 Februari 2023

ANTARA/Eric Ireng
SMF Terbitkan Obligasi Senilai Rp 2 Triliun, Dukung Penyaluran KPR FLPP

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF menerbitkan Obligasi Berkelanjutan VI Tahap IV Tahun 2023 dengan jumlah pokok sebesar Rp 2 triliun.


Waskita Karya Realty Terbitkan MTN Rp 250 Miliar untuk Modal Kerja

10 Juni 2021

Waskita Karya Realty Jalin Kerja Sama dengan  Modernland Realty
Waskita Karya Realty Terbitkan MTN Rp 250 Miliar untuk Modal Kerja

PT Waskita Karya Realty menerbitkan surat utang jangka menengah atau medium term note (MTN) senilai Rp250 miliar.


16 BUMN Bakal Terbitkan Surat Utang Senilai Rp 23,13 Triliun

20 April 2021

Pefindo Biro Kredit Beroperasi Akhir 2016
16 BUMN Bakal Terbitkan Surat Utang Senilai Rp 23,13 Triliun

Pefindo mencatat rencana penerbitan surat utang senilai Rp 45,27 triliun dari 39 perusahaan. Sebagian besar di antaranya berasal dari BUMN.


IFG Peroleh Peringkat idAAA dari Pefindo

1 Januari 2021

Indonesia Financial Group. ifg.id
IFG Peroleh Peringkat idAAA dari Pefindo

Pefindo menyematkan peringkat idAAA untuk Indonesia Financial Group (IFG) sebagai BUMN holding asuransi dan penjaminan terbesar di Indonesia.


Bos Pefindo: Pandemi Untungkan Bank Besar Secara Likuditas

20 Oktober 2020

Pefindo Biro Kredit Beroperasi Akhir 2016
Bos Pefindo: Pandemi Untungkan Bank Besar Secara Likuditas

Direktur Utama PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Salyadi Saputra menilai pandemi Covid-19 justru menguntungkan bank-bank besar secara likuiditas


Profil Risiko Industri Keuangan Meningkat, Potensi Gagal Bayar?

11 Juli 2020

Pefindo Biro Kredit Beroperasi Akhir 2016
Profil Risiko Industri Keuangan Meningkat, Potensi Gagal Bayar?

Pefindo mencatat ada peningkatan profil risiko di industri keuangan, selama pandemi Covid-19.


Obligasi Kian Riskan, Pefindo: Jangan Ada Default Besar-besaran

10 Juli 2020

Pefindo Biro Kredit Beroperasi Akhir 2016
Obligasi Kian Riskan, Pefindo: Jangan Ada Default Besar-besaran

PT Pemeringkat Efek Indonesia mengungkap bahwa profil risiko di pasar obligasi meningkat akibat pandemi Covid-19.