TEMPO.CO, Jakarta - Penumpang pesawat Garuda Indonesia berkewarganegaraan Belanda meninggal di udara dalam penerbangan Jakarta-Amsterdam, Ahad, 15 Juni 2014. "Penumpang meninggal ketika pesawat diterbangkan kembali ke Bandara Soekarno-Hata (return to base)," kata Vice President Corporate Communications Garuda Indonesia Pujobroto ketika dihubungi Tempo, Ahad, 15 Juni 2014.
Ia menjelaskan, setelah tiga jam terbang, awak pesawat dengan nomor penerbangan GA88 yang terbang pada pukul 00.45 dari Bandara Soekarno-Hatta itu mendapat informasi bahwa penumpang yang duduk di kursi 49C sedang sakit. Seusai pengumuman tersebut, salah seorang dokter yang ada di antara penumpang memberikan pertolongan pertama dan nasihat medis (medical advice) kepada penumpang tersebut.
Pilot kemudian memutuskan menerbangkan pesawat berpenumpang 281 orang itu kembali ke Bandara Soekarno-Hatta untuk memberikan pertolongan lebih lanjut kepada penumpang yang sakit. Keputusan tersebut diambil ketika pesawat berada di perbatasan antara Jakarta dan Kolombo.
Pujobroto mengatakan keputusan return to base itu tidak dikeluhkan oleh penumpang lainnya di pesawat. "Penumpang yang lain memaklumi situasi yang terjadi," tuturnya. (Baca: Garuda Indonesia Resmi Terbang Nonstop ke Eropa)
Sayangnya, Pujobroto masih belum memastikan penyakit yang menyerang penumpang yang kemudian meninggal itu. "Saya harus cek lagi," ujarnya. Begitu juga nama dan profil penumpang tersebut.
Rute penerbangan nonstop Jakarta-Amsterdam oleh Garuda Indonesia baru resmi dibuka 30 Mei 2014. Dengan dibukanya rute penerbangan ini, Garuda Indonesia menjadi maskapai pertama yang melayani penerbangan langsung atau nonstop dari Indonesia ke Eropa. (Baca: Maskapai Siapkan Kursi Tambahan untuk Lebaran)
Selama ini maskapai tersebut telah melayani penerbangan rute Jakarta–Amsterdam, tapi dengan satu persinggahan di Abu Dhabi dengan menggunakan pesawat Airbus A330-200. Untuk penerbangan langsung selama 14 jam dan menempuh jarak 14.490 kilometer tanpa henti ini, Garuda Indonesia mengandalkan tunggangannya yang terbaru, yakni Boeing 777-300ER.
PAMELA SARNIA
Berita terpopuler:
Ini Bedanya Program Ekonomi Jokowi dan Prabowo
Cari Uang Saku, Raeni Sempat Jadi Guru Privat
Belum Validasi Surat DKP, Laporan TNI Tak Relevan