TEMPO.CO, Detroit - Toyota Motor Corp menarik sekitar 50.220 Toyota Highlander Sport secara global. Penarikan ini terbanyak terjadi di Amerika Serikat. Manajemen Toyota menyatakan, penarikan ini disebabkan piranti lunak yang dapat menimbulkan masalah pada sabuk pengaman untuk penumpang bagian depan. Akibatnya, sabuk pengaman tidak dapat bekerja dengan semestinya, seperti dikutip dari Reuters. (Baca: Tren Recall Mobil Melambung, Apa Sebabnya?)
Toyota Jepang menyatakan saat ini sedang menarik Highlander dan Highlander Hybrid SUVs untuk keluaran tahun 2014. Mereka menyebutkan akan memperbarui software kantung udara (airbag) yang mengendalikan bagaimana membaca ukuran tubuh penumpang bagian depan. Software airbag ini berhubungan dengan sabuk pengaman.
Juru bicara Toyota menyatakan jika unit pengendali elektronik ini berfungsi membaca semua data penumpang, namun ternyata ada masalah dengan software tersebut, karena terkadang membaca data penumpang sebagai penumpang anak atau dengan tubuh kecil. "Dampaknya sabuk pengaman tidak dapat memberikan kekuatan pengamanan seperti semestinya. Ini bisa mengakibatkan cedera saat terjadi kecelakaan."
Hingga kini, Toyota belum menerima laporan tentang kecelakaan, korban luka hingga korban meninggal akibat kesalahan software ini. Penarikan ini terjadi untuk sekitar 45.500 unit di Amerika, sekitar 3.400 di Kanada, sekitar 1.300 di Mexico dan sekitar 20 unit di Jerman. (Baca: Kuartal Pertama, Toyota Rajai Pasar Mobil Dunia)
Pada Kamis lalu, Toyota menarik 466.000 kendaraan secara global, sebagian besar di Amerika Serikat, karena kemungkinan kesalahan rem dan masalah pada ban cadangan.
REUTERS| AMIR TEJO
Berita Lainnya
Tim Sukses Prabowo Dekati Suciwati
Jadi Bintang Porno, Remaja 19 Tahun Bunuh Diri
Protes Rambut Kemaluan di Makanan, KFC Pecat Staf