TEMPO.CO, Metamauk - Perjanjian perdagangan di wilayah perbatasan antara Indonesia dengan Timor Leste memberikan kebijakan pembebasan bea masuk untuk jual beli hewan antar warga di perbatasan Indonesia (Metamauk, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka) dengan Salele-Distrik Covalima, Timor Leste.
Tapi fasilitas itu tidak diberikan begitu saja. Warga yang bisa melakukan aktivitas harus memiliki Kartu Identitas Lintas Batas (KILB) dan hewan yang bisa diperjualbelikan hanya sebanyak lima ekor. Fasilitas ini diberikan untuk mencukupi kebutuhan pokok di wilayah perbatasan kedua negara.
"Daerah perbatasan harus difasilitasi kebutuhan pokoknya," kata Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Tipe Pratama Atapupu, I Nyoman Ary Dharma, di pos Bantu Bea Cukai Metamauk, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur, Kamis, 22 Mei 2014.
Namun, kegiatan perdagangan di pos perbatasan Metamauk tidak berlaku setiap hari. Kegiatan dagang antar dua warga negara tersebut hanya berlangsung dua kali dalam sepekan. Bahan pangan yang datang dari Indonesia untuk dikirim melalui pos Metamauk langsung didatangkan dari Kupang.
"Kegiatan di sini paling hanya hari Selasa dan Jumat," ujarnya. Adapun nilai devisa ekspor di pos Metamauk dalam sebulan hanya sebesar US$ 200 ribu (Rp 2,3 miliar).
Pemberian fasilitas itu untuk memberikan kemudahan bagi warga yang di sekitar perbatasan selatan Indonesia dan Timor Leste tersebut karena jarak tempuh dari pusat kota masing-masing negara sangat jauh. Kedua warga negara, hanya tinggal memperlihatkan kartu kontrol jika ingin melintas batas untuk berdagang.
Pos perbatasan Metamauk merupakan lintas batas darat yang menghubungkan perbatasan Indonesia dengan Timor Leste. Kantor Bea Cukai Metamauk merupakan pintu utama kedua lalu lintas orang yang menggunakan Paspor dan Pas Lintas Batas.
Namun sayang saat rombongan wartawan dengan bea cukai tiba di pos tersebut, tidak terlihat kegiatan perdagangan warga sekitar perbatasan. Yang terlihat hanya anggota TNI dengan para pegawai Bea Cukai yang berjaga. Di pos tersebut, wilayah Indonesia dan Timor Leste hanya dibatasi oleh sungai kecil.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita terkait:
Dolar AS Alat Pembayaran di Batas Timor Leste
Timor Leste Andalkan Pasokan Sembako dari Surabaya
Berita utama:
Soal Inisial H, Jokowi: Haji Bukan Herbertus
Delapan Jenderal Kawal Jokowi-JK ke Istana
Konsep 'Tol' Laut Jokowi Picu Kontroversi