TEMPO.CO, Jakarta -- Yanuar Nugroho, peneliti dari The University of Manchester, mengatakan industri media massa di Indonesia menunjukkan tren pemusatan kepemilikan. MNC Group di bawah bendera Global Mediacomm, Jawa Pos Group, dan Kelompok Kompas Gramedia menempati rangking tiga terbesar kepemilikan media. “Ketiga kelompok tersebut menguasai 77 persen peta kepemilikan media di Indonesia,” katanya.
MNC Group yang dimiliki oleh Hary Tanoesoedibjo, dia menjelaskan, menjalankan 50 unit media massa yang terbagi dalam empat platform, yakni televisi, radio, media cetak, dan media online. Di lain pihak, Jawa Pos Group di bawah komando Azrul Ananda, anak Menteri BUMN Dahlan Iskan, memiliki 192 unit media massa dimana mayoritas, yakni sejumlah 171 unit, merupakan media massa cetak. Sedangkan Kelompok Kompas Gramedia milik Jacob Oetama mempunyai 112 unit bisnis media massa.
Yanuar mengatakan bahwa fenomena pemusatan kepemilikan ini didorong oleh logika perkembangan media sebagai entitas bisnis yang menjanjikan pendapatan signifikan, salah satunya lewat pendapatan iklan. Berdasarkan kajian Nielsen, belanja iklan di media massa hingga kuartal I 2014 mencapai Rp 26,7 triliun, naik sebesar 15 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Logika dan peluang bisnis itu mendorong pemilik media melakukan aksi korporasi seperti diversifikasi, ekspansi, merger, dan akuisisi untuk memperluas aktivitas bisnis. “Aksi ini membuktikan adanya hukum rimba dalam bisnis media karena yang paling kuat yang paling bertahan,” kata Yanuar. Hal itu berarti, katanya, perusahaan yang bertahan kemudian mulai memperluas bisnisnya dengan masuk ke ranah media lain untuk memastikan cakupan bisnis seluas mungkin.
Yanuar mengingatkan kepemilikan media yang terkonsentrasi memiliki potensi bahaya. Grup media akan memproduksi program-program sejenis yang dapat ditayangkan di seluruh jaringannya, dan akibatnya akan mengurangi keberagaman konten secara signifikan. “Padahal, keberagaman konten dan informasi menjadi hal krusial dalam mempertahankan fungsi publik dari media massa.”
RAYMUNDUS RIKANG R.W
Berita terpopuler:
Mahfud Dijanjikan Jabatan Lebih dari Menteri
Jokowi atau Prabowo, Ahok: Aku Rapopo
Peraih Nilai UN Tertinggi Hanya Belajar di Rumah