TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung menyatakan pemerintah siap memberikan insentif bagi investor baru di Tanah Air. "Kami siap berikan insentif, khususnya industri yang menyerap banyak tenaga kerja, apalagi kalau mereka mau investasi di luar Jawa," ujar dia di kantornya tadi malam.
Menurut Chairul untuk menarik investasi dalam jumlah yang besar, pemerintah perlu melakukan beragam terobosan, sehingga memberikan kemudahan bagi mereka. "Supaya kita memberi karpet merah kepada investor," ujarnya.
Pemberian insentif, lanjut dia, dianggap menarik untuk menarik investor saat ini sehingga diharapkan bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Saya menginginkan ada peningkatan investasi yang maksimal," ujar Chairul.
Chairul mengakui kekayaan sumber daya alam Indonesia masih menjadi primadona menarik bagi investor, mereka tetap diajak investasi, meskipun ia meminta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk mengarahkannya ke sektor industri hilirnya. "Jangan cuma menggali tetapi ada industri hilirnya atau hilirisasi di Indonesia," kata orang terkaya ketiga di Tanah Air ini. (Baca: Demi Investor, Capres Wajib Hindari Nasionalisasi)
Dalam rapat koordinasi dengan BKPM, ada empat poin yang diamanatkan. Poin pertama mengenai industri hilir dan kedua berupa pemberian insentif bagi sektor industri yang mampu menampung tenaga kerja dalam jumlah yang cukup besar. Poin ketiga, menawarkan dibukanya sektor future ekonomi seperti yang sudah ada di Amerika Serikat saat ini. "Di sana ada Silixon Felix, ada virtual entertainment kita beri kesempatan masuk ke Indonesia, karena suatu saat bisa menjadi bisnis yang besar," ujarnya.
Terakhir, Chairul meminta Kepala BKPM Mahendra Siregar menangani hambatan yang kerap mengganggu iklim investasi saat ini. "Nanti akan diputus bagaimana menghadapi hambatan itu siapa yang bertanggung jawab dan kapan selesainya," kata dia.
JAYADI SUPRIADIN
Berita lain:
Capres Berkemeja Putih, Poppy: Tidak Fashionable
Kota Ini Tawarkan Berpingpong tanpa Busana
Darurat Militer, 10 Stasiun TV Thailand Ditutup
Mahfud Dijanjikan Jabatan Lebih Dari Menteri