TEMPO.CO, Jakarta - Emiten properti, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) juga berencana menaikkan harga jual sebesar 10 persen tahun ini. CEO Ciputra Development, Candra Ciputra mengatakan kenaikan itu mempertimbangkan kenaikan inflasi. "Kenaikannya 10 persen, tidak terlalu jauh dengan angka inflasi tahun lalu 8,3 persen," katanya dalam konferensi pers di acara Investor Day, di Bursa Efek Indonesia, 07 Mei 2014. (Baca juga : 3 Pengembang Kakap Bidik Giant Sea Wall)
Tahun ini, Ciputra menargetkan pendapatan Rp 7,3 triliun atau naik 45 persen dari realisasi tahun lalu sebesar Rp 5,1 triliun. Laba bersih dipatok sebesar Rp 1,2 triliun. Target itu, menurut Candra, akan didukung oleh proyek-proyek Ciputra yang sudah berjalan serta didukung proyek baru. "Ada sekitar 10 proyek baru," katanya.
Proyek itu direncanakan dikerjakan usai pemilihan presiden agar lebih ada kepastian bisnis. Sepuluh proyek itu akan berada di Kemayoran, Fatmawati, Maja, Malang, Pontianak, Serang, Samarinda, resor di Bali, dan ring road di Jakarta Barat. "Proyek redensial maupun komersial," katanya. (Lihat juga : Pendapatan Bumi Serpong Melonjak 72 Persen)
Ciputra membukukan laba bersih sebesar Rp 227,66 miliar atau Rp 15,01,- per saham pada kuartal I 2014. Laba bersih kuartal I 2014 tumbuh 5,45 persen bila dibandingkan kuartal I 2013 sebesar Rp 215,90 miliar atau Rp14,24,- per saham. Hal ini disebabkan oleh Beban Pokok mengalami penurunan sebesar 19,31 persen atau Rp 700,13 miliar kuartal I 2013 menjadi Rp 564,90 miliar pada kuartal I 2014. Pendapatan mengalami penurunan sebesar 10,45 persen atau Rp 1,34 triliun kuartal I 2013 menjadi Rp1,20 triliun pada kuartal I 2014.
ANANDA PUTRI
Terpopuler :
Semen Indonesia Segera Dirikan Pabrik di Rembang
Eropa Pelajari Transportasi di Batam-Bogor-Manado
Newmont Ancang-ancang PHK Karyawan