TEMPO.CO, Jakarta - Minimnya industri barang modal di Indonesia dinilai antara lain karena pemerintah kurang berpihak pada sektor ini. Direktur Utama PT Bukaka Ahmad Kalla menyatakan keberpihakan yang dimaksud misalnya dengan memberikan insentif. "Bukaka ini adalah contoh industri barang dan modal yang buruk," katanya.
Menurut Ahmad, sejak 1990-an hingga 2003, Bukaka tetap fokus pada industri barang modal. Penghargaan pemerintah kepada Bukaka pun banyak diraih. "Kami merasa sedikit menjadi pahlawan industri di Indonesia karena merakit barang modal," ujarnya.
Namun, kata Ahmad, pada saat evaluasi perusahaan tahunan, ternyata keuntungan perusahaan sangat tipis. "Penghargaan dapat banyak. Tapi duitnya mana? Tidak ada," ujarnya.
Menurut dia, fenomena semacam ini sebenarnya terjadi di negara mana pun. Industri barang modal memang selalu tak akan pernah bisa besar dengan keuntungan yang menggunung. "Harusnya pemerintah memberikan insentif kepada industri barang modal agar mereka bisa bertahan," ujar Ahmad Kalla.
AMIR TEJO
Berita Lain:
Indeks Menguji Level 4.900
Alex Noerdin: Trasmisi Sumatera Telat Belasan Tahun
Belum Ada Investor Lokal Minati Bank Mutiara
Dolar Bangkit, Penguatan Rupiah Terancam
Djoko: Artha Graha Cuma 'Kepengin' Proyek Tanggul