TEMPO.CO, Suraakarta - Direktur Eksekutif Penjaminan dan Manajemen Risiko Lembaga Penjamin Simpanan Suharno Eliandy mengatakan pencalonan Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden terbukti diterima pasar. Pasar merespons positif dan membuat perekonomian membaik. Dia menilai efek Jokowi tidak hanya bersifat sementara. (baca: Efek Jokowi Pengaruhi IHSG hingga Dua Pekan)
"Masih akan berlanjut," katanya di sela seminar LPS di gedung pusat pendidikan dan pelatihan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Selasa, 18 Maret 2014.
Seperti diketahui, pengumuman Gubernur Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan akhir pekan lalu diduga membuat perekonomian bergerak positif. Sebab, secara bersamaan setelah pengumuman pencalonannya, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika menguat dan indeks harga saham gabungan meningkat.
Suharno memprediksi perekonomian ke depan akan membaik seiring pencalonan Jokowi. Mantan Wali Kota Surakarta tersebut dinilai mampu menstabilkan situasi politik. Sebab, jika politik sudah stabil, akan berimbas pada pemerintahan dan akhirnya ke perekonomian.
Sebelumnya analis PT Bank Saudara, Rully Nova, mengatakan pencalonan Jokowi berdampak positif bagi penguatan rupiah. Alasannya, figur seorang Jokowi dianggap mampu mendatangkan harapan terciptanya pemerintah dan perekonomian yang lebih baik. “Track record positif seorang Jokowi membangun ekspektasi besar perekonomian ke depan,” katanya.
Meski demikian, Rully meyakini penguatan rupiah bukan karena efek Jokowi semata. Kondisi fundamental perekonomian dalam negeri yang tengah membaik dianggapnya menjadi alasan dominan rupiah masih bergerak dalam rentang level 11.300-11.400. “Selain faktor Jokowi, laju rupiah memang ditopang oleh fundamental perekonomian,” katanya.
Ekonom PT Samuel Asset Manajemen, Lana Soelistianingsih, bahkan sempat mengatakan rupiah akan bergerak ke level Rp 10.000 bila Jokowi jadi presiden. Alasannya, dengan rekam jejak yang bersangkutan, sosok Jokowi berhasil menarik perhatian para investor global. “Karena dikenal bersih dan dekat dengan rakyatnya, investor global akhirnya juga tertarik dengan figur Jokowi.”
UKKY PRIMARTANTYO (SURAKARTA)
Berita Terkait
Pemilu Sumbang Pertumbuhan Ekonomi 0,1 Persen
Inflasi Februari 2014 Turun
Budi Mulya: FPJP Century Sudah Dikembalikan ke BI
BI Nilai Pasar Keuangan Lebih Efisien