TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Smartfren Telecom Tbk, Rodolfo Pantoja, mengatakan akan membangun 700 menara pemancar jaringan seluler (Base Transceiver Station/ BTS) pada tahun ini.
Untuk itu, perseroan akan mengucurkan dana US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun. "Dana ini juga akan digunakan untuk membeli peralatan baru untuk BTS yang sudah ada," kata dia dalam acara Smartfren Business Outlook di Hotel Pullman, Rabu, 5 Maret 2014.
Baca Juga:
Menurut Pantoja, proyek ini bakal mendukung target penambahan pelanggan menjadi 15 juta pada 2014. Hingga akhir 2013, Smartfren memiliki 11,3 juta pelanggan yang dilayani oleh 5.800 unit BTS. Dari seluruh pelanggan tersebut, 6 juta diantaranya merupakan pengguna data (sambungan internet). (Baca juga: Smartfren Luncurkan Ponsel Ramping Layar Lebar).
Direktur Smartfren, Antony Susilo, mengatakan telah mengucurkan investasi pengembangan jaringan sebesar Rp 3, 5 triliun dalam tiga tahun terakhir. Investasi tersebut, kata dia, telah menyumbang peningkatan pendapatan hingga 73 persen pada 2012. Untuk tahun 2014, total belanja modal yang disiapkan oleh Smartfren mencapai US$ 130 juta, lebih besar ketimbang realisasi tahun lalu sebelumnya yang mencapai US$ 100 juta. (Baca juga:BEI Suspensi Perdagangan Waran Smartfren).
Antony mengatakan pada 2013 Smartfren membukukan pendapatan sebesar Rp 2,4 triliun, naik 30 persen dibandingkan 2012. Untuk 2014, perseroan menargetkan pendapatan dalam jumlah yang sama. Menurut Anthony, pendapatan Smartfren masuk kelas tertinggi jika dibandingkan dengan provider layanan Code division multiple access (CDMA) lainnya. Dari seluruh pendapatan perseroan, 70 persen diperoleh dari pelanggan data.
Baca Juga:
FAIZ NASHRILLAH
Berita Terpopuler
Karen Emoh Setor THR, Rudi Ancam Lapor Jero Wacik
Disebut Atur Proyek SKK Migas, Ini Kata Sepupu SBY
Bos Pertamina Ubah Kesaksian di Pengadilan Korupsi
Bos Djarum Pertahankan Gelar Terkaya
Calon Hakim MK: Mobil Saya Tidak Lima, Cuma Empat....