TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (persero) mengganggarkan investasi di sektor gas meningkat tajam menjadi USD1,015 miliar tahun ini. Angka itu naik lebih dari dua kali lipatnya dari tahun sebelumnya yang sebesar USD 437 juta.
Juru Bicara Pertamina Ali Mundakir menyatakan belanja modal tersebut untuk mendukung proyek proyek infrastruktur Pertamina yang sedang on going seperi pipa dan regasifikasi Arun. Selain itu juga untuk menambah jumlah jumlah stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) di kawasan Jabodetabek.
"Awal tahun ini ada 6 yang akan beroperasi, kedepannya akan ada tambahan dua belas lagi," katanya Sabtu 22 Februari 2014. (Baca juga : Pertamina : Pasokan Gas 3 Kg Terganggu Bencana)
Dalam hitungan kasar kata dia setidaknya dibutuhkan dana Rp 70 miliar untuk pembangunan SPBG. Adapun untuk sumber dana, ia mengatakan akan berasal dari kas internal dan juga pinjaman.
Pertamina menargetkan laba bersih tahun ini naik 13 persen menjadi US$ 3,44 miliar (Rp 41,9 triliun) dibandingkan target 2013 sebesar US$ 3,05 miliar (Rp 37,2 triliun). Ali mengatakan perolehan laba tahun depan akan ditopang oleh target pertumbuhan dari bisnis perseroan di sektor hulu dan hilir. (Lihat juga : Dahlan Usul Pertamina Gandeng Asing Bangun Kilang)
“Dalam rancangan kerja dan anggaran perusahaan, pemegang saham mematok target pertumbuhan aset konsolidasian menjadi sebesar US$ 52,6 miliar atau naik sekitar 13 persen dari target tahun ini,” ujarnya.
Menurut dia, target perolehan laba tahun ini akan didukung oleh target pertumbuhan pendapatan sebesar US$ 79 miliar atau setara dengan Rp 830 triliun dengan asumsi kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat Rp 10.500. Target pendapatan itu naik 6 persen dibandingkan prognosa 2013 sebesar US$ 74,26 miliar. Angka proyeksi pendapatan Pertamina melampaui target RKAP yang ditetapkan pada awal 2013 yang dipatok sebesar US$ 65,22 miliar. (Berita lain : Kilang Minyak Pertamina di Dumai Terbakar)
Dengan target pendapatan itu, maka laba usaha Pertamina tahun ini diperkirakan mencapai US$ 6,67 miliar. “Target peningkatan pendapatan dan laba usaha didasarkan pada proyeksi pencapaian semua lini bisnis Pertamina," kata Ali.
ANANDA PUTRI
Terpopuler :
Beli WhatsApp Rp 223,6 T, Berapa Kekayaan Zuckerberg?
Mengapa Path Batasi Pertemanan Penguna 150 Orang?
Path Pertimbangkan Hadir di Windows Phone
Jumlah Saham Bakrie di Path Tidak Sampai 1 Persen
Whatsapp Diakuisisi Facebook, Path Tidak Dijual