TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara PT Telkomsel, Adita Irawati, mengatakan terus meningkatkan keamanan jaringan dan memperbarui sertifikasi ISO untuk keamanan informasi dan manajemen risiko. Telkomsel dan Indosat dikabarkan terlibat penyadapan sejumlah pejabat di Indonesia yang dilakukan oleh Australia dan Amerika Serikat.
"Untuk keamanan jaringan sebenarnya sudah kita lakukan jauh-jauh hari," ujar Adita ketika dihubungi, Kamis, 20 Februari 2014.
Adita membantah Telkomsel melakukan penyadapan. Adita mengatakan perusahaan sudah mematuhi ketentuan perundangan yang berlaku, terutama Undang-Undang Telekomunikasi Nomor 36 Tahun 2009.
"Telkomsel juga sudah melakukan audit baik eksternal maupun internal secara berkala. Untuk audit, kami lakukan tiap tahun. Sedangkan untuk sertifikasi ISO tiap tiga tahun kami perbaiki," ujar Adita. (Baca juga: Soal Penyadapan, Sulit Buktikan Operator Terlibat)
Brisbane Times dan Canberra Times menulis, dalam dokumen Badan Nasional Keamanan Amerika Serikat (NSA) pada 2012, lembaga intelijen Australian Signals Directorate telah mengakses data Indosat untuk menyadap komunikasi sejumlah pejabat di Indonesia. Sedangkan pada 2013, NSA menyadap pelanggan Telkomsel dengan mendapatkan 1,8 juta kunci enkripsi yang dimiliki operator untuk melindungi percakapan pelanggannya. (Berita terkait: Apindo Desak Pemerintah Usut Kasus Penyadapan)
GALVAN YUDISTIRA
Terpopuler :
Jan Koum WhatsApp, dari Miskin Jadi Triliuner (1)
Kisah Jan Koum Mendongkrak WhatsApp (4)
Lamar ke Facebook, Jan Koum WhatsApp Ditolak (3)
Soekarno-Hatta Lebih Sibuk Ketimbang Bandara Paris
Mulai 27 Maret, Kurs BI Gantikan NDF Singapura!