TEMPO.CO , Jakarta - Menteri Pertanian berencana terbang ke Turki pada Mei 2014 mendatang. Lawatannya ke negara 1.000 menara tersebut membawa agenda khusus, yakni menawarkan kerjasama perdagangan buah-buahan tropis dan bisnis minyak kelapa sawit (CPO).
"Pak Menteri akan memimpin delegasi Indonesia ke Turki untuk menawarkan manggis, mangga gedong gincu, hingga bisnis CPO di sana," kata Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian, Yusni Emilia Harahap di Kementerian Pertanian, 19 Februari 2014.
Di sana, pemerintah Indonesia bakal meyakinkan pemerintah Turki agar mau melirik potensi hasil bumi Indonesia yang tak bisa dihasilkan negara itu. "Pak Menteri sudah minta agar dibentuk kelompok kerja agrikultur sebagai wadah untuk intensifkan komunikasi dengan pelaku usaha sawit Indonesia," ujarnya.
Emilia berpendapat, kesempatan ini bisa menjadi momentum bagi Indonesia untuk meningkatkan kerjasama perdagangan antara kedua negara. Apalagi, Turki rupanya mengenal CPO sebagai produksi dari Malaysia. "Ini menjadi momentum bagi Indonesia untuk men-declare bahwa negara ini merupakan produsen kelapa sawit yang sebenarnya," kata Emilia.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian hingga September 2013, Turki masih menduduki posisi ke-15 pasar ekspor produk kelapa sawit Indonesia. Volume ekspor CPO ke Turki baru sebesar 297,05 juta kilogram senilai US$ 212,7 juta.
AYU PRIMA SANDI
Terpopuler:
Baru Ketemu Risma, Wisnu Sudah Cerita Proyek
Pesan Jokowi untuk Wali Kota Risma: Sabar ya, Bu...
Hasil Lengkap Pertandingan Liga Champions
Curhat Wali Kota Risma kepada Elite PDIP
Digempur Lobi Jalur ITS dan Sogokan, Surutkah Risma?
Kisah Ransel Hitam Buat Sutan Bhatoegana