TEMPO.CO, Sukoharjo - Pendiri dan pemilik pabrik tekstil PT Sri Rejeki Isman Textile (Sritex), Muhammad Lukminto, meninggal dunia pada 5 Februari 2014 di Singapura. Terlahir dengan nama Ie Djie Shin, Lukminto memeluk Islam sejak Mei 1995. Menteri Penerangan era Orde Baru, Harmoko, disebut berperan membantu Lukminto jadi mualaf. (Baca: Mengapa Bos Sritex Lukminto Masuk Islam?)
Pembimbing agama Lukminto yang sekaligus Ketua Pembinaan Mental PT Sritex, Ustad Muhammad Amir, mengatakan Lukminto memeluk Islam setelah mengaku bermimpi didatangi seseorang berjubah putih. Dia mengatakan tukang pijat Lukminto, Edi Santoso, menyatakan demikian karena kebetulan dia termasuk taat beribadah. (Baca juga: Taman Mewah Hiasi Area Makam Bos Sritex Lukminto)
“Begitu bangun, dia lantas bertanya maksud mimpi tersebut kepada tukang pijatnya. Dijawab bahwa itu pertanda Lukminto diminta masuk Islam,” katanya kepada Tempo ketika ditemui di rumahnya di Ngruki, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu, 9 Februari 2014.
Masih belum yakin, Lukminto lantas bertanya arti mimpi tersebut kepada Harmoko. Lukminto dekat dengan Harmoko karena rumah ayah Lukminto di Kertosono bertetangga dengan rumah ayah Harmoko. “Pak Harmoko mengatakan hal serupa. Itu pertanda bahwa Lukminto diminta memeluk Islam,” ucap Ketua Pembina Yayasan Lailatul Qadr Sukoharjo tersebut. (Lihat juga: Bos Sritex Lukminto Pernah Dakwah ke Luar Negeri)
Setelah itu, Lukminto mantap memeluk Islam dengan dibimbing Muhammad Amir. Lukminto membaca dua kalimat syahadat pada Mei 1995 di Masjid Baitus Syukur di kompleks pabrik PT Sritex di Sukoharjo.
Selanjutnya, Amir mendampingi Lukminto dalam menjalankan syariat Islam. Misalnya, tiap Jumat mengajari salat, baik di rumah atau di pabrik. “Pak Lukminto juga beberapa kali naik haji dan menjalankan umrah,” katanya. Dia tiga kali mendampingi Lukminto naik haji, yaitu pada 1996, 1998, dan 2000. (Berita terkait: Lukminto Pernah Terima Teror lewat SMS)
Lukminto juga berperan dalam mengelola pondok pesantren, yaitu Pondok Pesantren Lailatul Qadr di dekat pabrik Sritex di Sukoharjo. “Ponpes itu didirikan Pak Harmoko. Pak Lukminto menjadi anggota Dewan Pembina Pondok Pesantren Lailatul Qadr bersama Pak Agung Laksono dan Wakil Bupati Sukoharjo,” ucapnya.
Amir mengatakan Lukminto sebenarnya berniat mengajaknya kembali melaksanakan umrah pada Februari ini bersama Panglima Daerah Militer Diponegoro Mayor Jenderal Sunindyo. "Oktober 2013, Pak Lukminto mengajak saya dan Pak Pangdam umrah ke Mekkah. Umrahnya Februari karena tidak panas," ucapnya. (Berita lain: Wiranto hingga Puan Maharani Melayat Lukminto)
Belum sempat terlaksana, Lukminto meninggal dunia pada 5 Februari 2014 pukul 21.40 waktu Singapura. Rencananya, jenazah Lukminto dimakamkan pada 16 Februari 2014 di pemakaman keluarga di Delingan, Karanganyar, Jawa Tengah.
UKKY PRIMARTANTYO (SURAKARTA)
Terpopuler :
Mengapa Bos Sritex Lukminto Masuk Islam?
Pejabat Kementerian Perdagangan Bekingi Importir Beras Vietnam
Bandara Wisata Silangit Butuh Dana Rp 200 Miliar
Februari Ini, Bos Sritex Lukminto Berniat Umrah