TEMPO.CO, Karanganyar - Muhammad Lukminto, pendiri dan pemilik PT Sri Rejeki Isman Textile (Sritex), rupanya sudah menyiapkan tempat peristirahatan terakhirnya sejak jauh hari. Juragan batik yang meninggal dunia di Singapura pada 5 Februari 2014 lalu itu membangun kompleks pemakaman keluarga di Delingan, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar, sejak 2008. (Lihat juga: Mengapa Bos Sritex Lukminto Masuk Islam? )
Lokasi makam terletak sekitar 20 kilometer di timur Surakarta, Jawa Tengah, bersebelahan dengan Taman Memorial Delingan, pemakaman khusus Tionghoa. Dari Jalan Raya Lawu, jaraknya sekitar 500 meter melewati perkampungan. Salah seorang petugas pemelihara makam, Ratmin, menjelaskan luas kompleks makam keluarga Lukminto 8 hektare. “Tapi belum jadi, mungkin baru separuhnya,” katanya kepada Tempo, Senin, 10 Februari 2014.
Meski belum jadi, tapi sudah terlihat kemewahan di kompleks makam bernama SHRI Garden tersebut. Misalnya, ada sebuah kolam dengan jalan menuju kolam berupa ubin dan dipercantik dengan pepohonan setinggi hampir 2 meter. (Baca juga: Lukminto Pernah Terima Teror lewat SMS)
Lalu ada pula pendapa dengan tempat duduk melingkar. Jalan menuju pendapa juga dipercantik dengan pepohonan. Lokasi makam di perbukitan membuat pengunjung dapat melihat dengan jelas pusat kota Karanganyar. Udaranya juga sejuk.
Selain kolam, Lukminto juga membuat taman megah. Ada lima batang pohon pule asal Madura. Menurut Ratmin, tiap pohon dibeli Rp 200 juta. Untuk menanam pun butuh bantuan alat berat karena ukuran pohon yang besar. “Pohon besar itu ditanam tahun lalu,” katanya.
Jenazah Lukminto akan dimakamkan di liang lahat berukuran 2 x 3 meter dengan kedalaman 2 meter. Di sekitar bakal makam Lukminto, ada 17 batu ukuran besar. (Berita terkait: Februari Ini, Bos Sritex Lukminto Berniat Umrah)
Ratmin mengatakan Lukminto beberapa kali mengecek pembangunan SHRI Garden. Dia terakhir melihat Lukminto sekitar satu setengah bulan lalu.
Juru bicara PT Sritex, Basuki, mengatakan jenazah Lukminto akan diberangkatkan dari Rumah Duka Thiong Ting di Jebres, Surakarta, pada Minggu, 16 Februari 2014, pukul 10.00 WIB. “Jenazah akan dibawa melewati rumah duka di Jalan Bhayangkara sebelum menuju Karanganyar,” katanya.
Dia menyebut upacara pelepasan jenazah akan dilakukan di Delingan. Namun dia belum tahu apakah akan dilakukan secara Islam atau tidak. Lukminto yang terlahir dengan nama Ie Djie Sin masuk Islam pada Mei 1995.
UKKY PRIMARTANTYO (SURAKARTA)
Terpopuler :
Mengapa Bos Sritex Lukminto Masuk Islam?
Bagasi Lion Air Dibobol, Kemenhub 'Angkat Tangan'
Pejabat Kementerian Perdagangan Bekingi Importir Beras Vietnam
Bandara Wisata Silangit Butuh Dana Rp 200 Miliar