Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jelang Pengumuman The Fed, Wall Street Loyo  

image-gnews
Ilustrasi Wall Street. AP/Richard Drew
Ilustrasi Wall Street. AP/Richard Drew
Iklan

TEMPO.CO, New York - Saham-saham di Wall Street ditutup lebih rendah pada Selasa atau Rabu pagi, 18 Desember 2013, waktu Indonesia karena investor menunggu kesimpulan pertemuan kebijakan Federal Reserve AS. Kebijakan itu akan dirilis hari ini.  Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 9,31 poin atau 0,06 persen menjadi 15.875,26.

"Investor pada dasarnya duduk di tangan-tangan mereka," kata Sam Stovall, Kepala Strategi Investasi S&P Capital IQ, seperti dikutip Antara.

"Kemarin, kami memiliki sebuah reli oversold," kata Stovall. "Dan sekarang, investor benar-benar tidak ingin mengejar reli itu karena takut The Fed akan melakukan atau mengatakan sesuatu yang ternyata pasar ini kembali turun."

Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Federal Reserve AS pada Selasa memulai pertemuan dua hari, yang akan berdebat tentang apakah kondisi ekonomi cukup kuat untuk segera menarik kembali program pelonggaran kuantitatif 85 miliar dolar AS per bulan.

Analis berselisih tentang kemungkinan pengurangan stimulus, tapi beberapa, termasuk Stovall, memperkirakan The Fed mengumumkan pengurangan moderat sekitar 10 miliar dolar AS program pembelian obligasinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hari ini bursa AS menunjukkan bahwa harga obligasi terpantau naik. Imbal hasil pada obligasi 10 tahunan pemerintah AS turun menjadi 2,84 persen dari 2,88 persen pada Senin. Adapun obligasi 30 tahunan turun menjadi 3,87 persen dari 3,90 persen.

RACHMA TW | ANTARA 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Tak Perlu Khawatir Resesi Ekonomi Global

11 Mei 2023

Indonesia Tak Perlu Khawatir Resesi Ekonomi Global

Anton menyarankan untuk memperkuat kekuatan domestik perekonomian Indonesia di antaranya dengan mengoptimalkan konsumsi rumah tangga sebagai motor penggerak utama perekonomian.


Jurus Jokowi Antisipasi Ancaman Resesi Global

5 September 2019

Presiden Joko Widodo saat memberikan keterangan pers terkait kondisi terkini Papua di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis 22 Agustus 2019. Situasi Papua saat ini sudah berjalan normal kembali. Permintaan maaf sudah dilakukan, menunjukkan kebesaran hati untuk saling memghargai dan menghormati sebagai bangsa. Presiden juga memerintahkan Kapolri untuk menindak secara hukum tindakan diskriminasi ras etnis rasis secara tegas. TEMPO/Subekti.
Jurus Jokowi Antisipasi Ancaman Resesi Global

Pemerintah mengantisipasi perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang dikhawatirkan memicu potensi resesi semakin besar.


Trump Mau Potong Pajak Penghasilan Cegah Resesi Amerika Serikat

21 Agustus 2019

Presiden AS Donald Trump menyampaikan komentar tentang keamanan perbatasan dan penutupan pemerintahan parsial AS dari Ruang Diplomatik di Gedung Putih di Washington, AS, 19 Januari 2019. [REUTERS / Yuri Gripas]
Trump Mau Potong Pajak Penghasilan Cegah Resesi Amerika Serikat

Presiden Donald Trump mengatakan mulai mempertimbangkan untuk memotong pajak penghasilan untuk menghindari resesi Amerika Serikat.


Donald Trump Didemo, Obama Sedang Apa?  

23 Januari 2017

Donald Trump Didemo, Obama Sedang Apa?  

Jajak pendapat terbaru menunjukkan hanya 40 persen orang Amerika yang menyetujui Donald Trump.


Stimulus AS Dipangkas, Ekonomi Global Sehat  

30 Januari 2014

Dua wanita berjalan di depan toko yang sedang cuci gudang karena akan tutup di Los Angeles (12/2). Kongres Amerika menyepakati pemberian stimulus ekonomi sebesar US$ 789 miliar. Foto: AFP/Mark Ralston
Stimulus AS Dipangkas, Ekonomi Global Sehat  

"Tanpa stimulus moneter, pertumbuhan ekonomi global tentu lebih berarti."


The Fed Pangkas Stimulus Jadi US$ 65 Miliar  

30 Januari 2014

Ben S. Bernanke. AP/Alex Brandon
The Fed Pangkas Stimulus Jadi US$ 65 Miliar  

Dana stimulus US$ 65 miliar per bulan mulai berlaku pada Februari 2014.


Fed Kurangi Stimulus, IHSG Menghijau  

19 Desember 2013

Ilustrasi indeks/Bursa saham. REUTERS/Toru Hanai
Fed Kurangi Stimulus, IHSG Menghijau  

Setelah kepastian pencabutan stimulus moneter AS, IHSG di Bursa Efek Indonesia segera menghijau pada Kamis, 19 Desember 2013.


Hatta: Tapering Off Pasti Lemahkan Rupiah

19 Desember 2013

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa. TEMPO/Imam Sukamto
Hatta: Tapering Off Pasti Lemahkan Rupiah

"Memang kalau tapering off itu biasanya dolar menguat, akibatnya mata uang-mata uang regional melemah, termasuk rupiah."


Shutdown AS Berakhir, Bank Indonesia Senang  

18 Oktober 2013

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo. TEMPO/Imam Sukamto
Shutdown AS Berakhir, Bank Indonesia Senang  

Jika dibiarkan berlarut diyakini dapat memberikan dampak kepada ekonomi dunia.


Shutdown Usai, Bursa Saham Amerika Bergairah  

18 Oktober 2013

Seorang pialang memperhatikan pergerakan harga saham di Bursa saham Wall Street, New York, Amerika,(8/8). Pada penutupan perdagangan Senin, (8/8) waktu setempat, indeks saham utama Dow Jones industri kembali merosot tajam. AP/Jin Lee
Shutdown Usai, Bursa Saham Amerika Bergairah  

Indeks acuan Standard & Poor's 500 mencatatkan rekor tertinggi saat sesi penutupan kemarin sore.